Sambasnews.com (SAMBAS)- Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji akan membuat kebijakan pembelajaran tatap muka yang akan direncanakan mulai 1 Agustus tahun 2020.
Ditemui pada saat meninjau lokasi kejadian bencana puting beliung, Sutarmidji menuturkan,bahwa ia akan melakukan swab terhadap seluruh guru.
"Kita Swab untuk seluruh guru,jika tingkat reaktif nya dibawah 3% sekolah silahkan," ucap Gubernur , Senin,.
Sutarmidji mengatakan, meskipun sudah zona hijau masyarakat tidak boleh lengah dengan situasi saat ini.
"Jadi walaupun sudah zona hijau bukan berarti kita diam ,kita harus lakukan lagi uji sampling nya. Nah misalnya dalam waktu sebulan kita uji lagi," tuturnya.
Ia menerangkan,jika proses pembelajaran tatap muka nanti diketemukan kasus reaktif maka sekolah akan ditutup langsung.
"Nanti kalo anak-anak sudah masuk sekolah nih ,nah kita tetap uji, tau-tau ada satu kasus saja disekolah positif,sekolah itu harus stop dulu," kata Sutarmidji.
Ia menjelaskan, ia rencananya akan membuka pembelajaran tatap muka mulai 1 Agustus tahun 2020.
"Kita sedang nyusun protapnya sehingga sekolah boleh mulai. Nah mungkin 1 Agustus, tapi disiapkan dari sekarang. Target saya 1 Agustus tapi hanya untuk kelas 3 SMA, kelas 3 SMP,dan kelas 6 SD," terang Gubernur.
Untuk sekolah TK dan Paud Sutarmidji menegaskan agar tidak dilakukan proses pembelajaran tatap muka sampai waktu dan situasi yang benar-benar kondusif.
"Paud dengan TK tak usah dulu,biar aja nanti akhir tahun pun ndak ape,jangan dipaksekan. Sekalipun tingkat kesembuhan kita tertinggi 97,77% tak boleh lengan dan harus tetap waspada," pungkasnya.
Sumber: suaraindo.id (jaringan Sambasnews.com)