Hadiri Peresmian Musholla Multazam, Anggota Dewan Ingin Kembalikan Sebutan Paggong Sebedang

Editor: Redaksi
Junaidi, anggota DPRD kabupaten Sambas saat bersama Bupati Sambas H Satono usai meresmikan musholla Multazam Paggong Sebedang.


Sambasnews.com-Anggota DPRD kabupaten Sambas, Junaidi menghadiri peresmian musholla Multazam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Paggong Sebedang, di taman wisata Paggong Sebedang desa Sempalai Sebedang kecamatan Sebawi kabupaten Sambas, Sabtu (6/5/2023).

Musholla Multazam yang dibangun secara swadaya oleh Pokdarwis Paggong Sebedang, diresmikan oleh Bupati Sambas H Satono didampingi oleh ketua TP PKK kabupaten Sambas serta anggota DPRD kabupaten Sambas Junaidi.

Anggota DPRD kabupaten Sambas, Junaidi mengatakan, kehadiran musholla Multazam di taman wisata Paggong Sebedang akan memudahkan pengunjung untuk menunaikan ibadah sholat.

"Apresiasi kepada Pokdarwis Paggong Sebedang yang menggagas pembangunan musholla Multazam ini, kehadiran musholla ditempat wisata sangat diperlukan oleh pengunjung," ujar Junaidi, Sabtu.

Legislator Partai Hanura tersebut berterimakasih kepada Bupati Satono, yang telah berkenan meresmikan musholla Multazam di  taman wisata Paggong Sebedang. Dalam kesempatan tersebut menegaskan, untuk lebih sering menggunakan nama Paggong Sebedang.

"Selama ini kita selalu menggunakan istilah danau untuk menyebut Paggong Sebedang, karena itu dalam kesempatan ini saya mengajak semua pihak untuk menyebut taman wisata Paggong Sebedang," kata Junaidi.

"Mulai saat ini kita jangan ikut-ikutan sebutan danau, ayo kita sebutkan dengan nama Paggong Sebedang. Karena Paggong Sebedang berasal dari sebutan pendahulu kita sejak dahulu," sambung Junaidi.

Dihadapan Bupati Sambas H Satono, Junaidi meminta Bupati turut mensosialisasikan sebutan Paggong Sebedang kepada masyarakat.

"Diminta kepada Bupati Sambas H Satono, untuk dapat mensosialisasikan sebutan Paggong Sebedang," tutup Junaidi.

Dari informasi yang dihimpun Sambasnews.com, kawasan Paggong Sebedang sebelumnya merupakan kawasan rawa-rawa dengan air yang dalam. Dari kondisi tersebut, kemudian Paggong Sebedang di bendung oleh para pendahulu di zaman dahulu. Sehingga dari proses tersebut, air yang dibendung menjadi genangan air yang dalam seperti kita ketahui hingga saat ini.

Share:
Komentar

Berita Terkini