5.400 Telur Penyu Tanpa Pemilik Ditemukan Petugas BKHIT dan PSDKP Dalam KMP Bahtera Nusantara 03 di Pelabuhan Sintete

Editor: Redaksi

 

Ribuan butir telur penyu setelah diamankan oleh petugas BKHIT Kalbar Tempel Sintete dan Satwas PSDKP Sambas. 

Sambas - Petugas dari Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Tempat pelayanan Pelabuhan Sintete Kecamatan Semparuk, bersama Satuan Pengawas PSDKP Sambas menemukan 5.400 telur penyu tanpa diketahui pemiliknya di dalam KMP Bahtera Nusantara 03, Minggu 6 Juli 2025.

Penemuan telur penyu tersebut disampaikan oleh Kepala Tim Kerja Karantina BKHIT Kalimantan Barat, Jailani, dalam press rilis tindakan penahanan telur penyu dari pelabuhan Tambelan ke pelabuhan Sintete melalui KMP Bahtera Samudera 03 di Tempat Pelayanan pelabuhan Sintete, Senin (7/7/2025). 

Jailani mengungkapkan, temuan 5.400 telur penyu tanpa diketahui pemiliknya tersebut terungkap ketika petugas BKHIT Tempel Sintete bersama Satwas PSDKP Sambas melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan di KMP Bahtera Nusantara 03.

"Pada hari Minggu, 06 Juli 2025 kemarin sekira pukul 13.00 WIB, Pejabat Karantina BKHIT Kalbar Tempel Pelabuhan Sintete beserta Personil Pejabat Satwas PSDKP Sambas melakukan pengawasan gabungan terhadap kedatangan kapal KMP Bahtera Nusantara 03 dari Pelabuhan Tambelan, Kabupaten Bintan Kepulauan Riau," ujar Jailani.

Pada saat pengawasan katanya, petugas telah menemukan media pembawa HPIK yang merupakan satwa dilindungi berupa telur penyu. 

"Ketika ditemukan di dalam kapal tidak ada pemiliknya, dengan kondisi dikemas dalam kotak kardus, tas belanja dan tas ransel sebanyak 10 Kemasan," katanya. 

"Setelah petugas mengecek isi di dalam kemasan tersebut, terdapat total 76 kantong plastik berbagai ukuran, yakni 44 kantong berisi masing-masing berisi 50 butir telur, 24 kantong berisi masing-masing berisi 100 butir telur dan 4 kantong berisi masing-masing berisi 200 butir telur. Dan setelah di jumlahkan, maka terdapat sekitar 5.400 butir telur penyu yang statusnya di lindungi Undang-undang," kata Jailani.

Telur penyu tersebut menurut Jailani, diduga diselundupkan dari Tambelan, Kabupaten Bintan menggunakan KMP Bahtera Nusantara 03 menjelang waktu kapal tersebut diberangkatkan serta dimasukkan ke ruangan kapal dengan menggunakan kotak kardus, tas belanja dan tas ransel. 

"Dan berkat informasi akurat yang berhasil diperoleh oleh Pejabat karantina, telur penyu yang diselundupkan tersebut dapat ditemukan dan kemudian diamankan, tetapi sudah tidak ada yang bertanggungjawab terhadap barang bukti tersebut," katanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini