Pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Sambas, Misni Safari dan Mariadi. |
Sambas - Pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Sambas nomor urut 3, Misni Safari dan Mariadi menegaskan, akan membawa Sambas menjadi kabupaten yang bergelar serambi Mekkah.
Calon Bupati Misni Safari mengemukakan, didalam visi dan misi pasangan Sambas Gemilang ini. Religius merupakan salah satu visi misi yang akan dijalankan ketika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sambas.
"Religius, bahwa Sambas ini tidak lepas dari hal tersebut, karena memang secara historis Sambas ini secara religius bahwa Sambas ini merupakan kerajaan Islam yang kuat. Untuk itu, nilai-nilai religius itu terus kita pelihara dan kita tingkatkan," ujar Misni Safari.
Menurut Misni, salah satu cara yang dilakukan dengan mewujudkan masjid 1001 kubah yang telah ia gagas.
"Bagaimana caranya, ya kita pastikan bahwa di Sambas terdapat icon islami yaitu masjid," katanya.
"Berbicara soal masjid, Alhamdulillah sudah banyak masjid di Sambas ini. Sudah ada kurang lebih total 750 masjid, surau, musala langgar itu kurang lebih 1200. Artinya, masjid ini sebagai tempat ibadah sudah sangat mendekatkan masyarakat untuk salat berjamaah dan aktivitas keagamaan," sambung Misni.
Misni mengungkapkan, di zaman Kesultanan Sambas terdapat banyak orang dari luar kesultanan Sambas belajar ke Sambas dan Sambas kala itu bergelar Serambi Mekkah.
"Karena waktu itu, banyaknya orang Sambas yang belajar, sekolah dan kuliah di Timur Tengah baik ke Arab Saudi maupun di Mesir. Bahkan generasi pertama itu ada namanya Syekh Ahmad Khatib Assambasi yang pernah dikenal dan beliau ini juga merupakan ulama berkelas dunia. Sehingga Sambas ini juga dikenal sebagai Serambi Mekah," katanya.
"kemudian ada generasi berikutnya bernama Haji Muhammad Basiuni Imran yang diangkat oleh Sultan sebagai Maharaja Imam Kesultanan Sambas, artinya Sambas ini dahulu banyak ulama. Dan orang luar dari Sambas banyak belajar di Sambas," ungkap Misni.
Melihat sejarah itulah kata Misni, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sambas ini berpikir berupaya mengembalikan Sambas sebagai serambi Mekkah yang dituangkan dalam visi misi pasangan Sambas Gemilang ini.
"Di zaman kita ini karena banyak ulama yang sudah meninggal dunia, yang berkelas dunia belum muncul jadi kami berpikir bahwa untuk mengembalikan Sambas serambi Mekah ya Minimal kita membuat simbol, apa itu, ya masjid yang besar dan masjid ini yang betul-betul menjadi icon," katanya.
"Icon masjid adalah kubah, kita buat yang luas sekali, monumental sekali, kenapa, biar mempunyai pengaruh yang luas, pengaruh yang besar sehingga nilai-nilai religius tetap betul-betul kental dengan hadirnya masjid 1001 Kubah. Nah inilah sebenarnya untuk memantik Sambas sebagai Serambi Mekah dengan munculnya masjid 1001 Kubah," jelas Misni.
Menurut Misni, masjid 1001 kubah ini diharapkan menjadi magnet untuk orang datang ke Sambas.
"Jadi masjid yang akan kita bangun ini bukan hanya sekedar untuk tempat ibadah saja, jadi masjid ini kita lihat dari multi perspektif, multi sudut pandang. Tidak hanya sudut pandang ibadah atau syiar saja, namun juga untuk perspektif pendidikan, perspektif sejarah kebudayaan, pertahanan, keamanan, dan ekonomi," katanya.
"Saya tidak bisa membayangkan ini nanti sudah jadi, masjid ini betul-betul menjadi ikon menjadi magnet. Maka orang akan ramai yang datang ke Sambas dan saya yakin nanti akan memacu dan memicu pertumbuhan perkembangan industri-industri di Sambas," kata Misni.
Dari hal tersebut lanjutnya akan muncul industri perhotelan, industri makanan, transportasi dan lain sebagainya yang dapat membuat ekonomi Sambas bisa berputar. "Dan ketika Sambas ramai dikunjungi oleh orang luar, maka otomatis ekonomi pasti akan berputar, hotel akan muncul, tamu hotel ramai. Maka masyarakat dengan produksi pertaniannya akan laku, inilah yang saya sebut sebagai perspektif ekonomi," katanya.
"Dan saya kira akan pasti banyak perubahan, karena saya melihat di beberapa daerah ketika masjidnya bagus megah dan indah, pasti orang ramai berkunjung ke sana selain untuk beribadah dan tentu mereka ingin berwisata religius ini yang ingin kita hadirkan di Kabupaten Sambas," katanya.
Memang, sebut Misni tidak semudah yang di bayangkan, dapat langsung terwujud.
"Saya memunculkan gagasan ini karena saya melihat sejarah bagaimana Bung Karno membuat Masjid Istiqlal itu bukan 4 atau 5 tahun, tahun 1961 letakkan batu pertama. Tahun 1978 baru jadi. Artinya perlu waktu 17 tahun baru jadi ini seorang presiden Apalagi kita ya mungkin 30 tahun pun wajar tapi kami Hakul yakin ini akan terwujud atas izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya.
Sementara Calon Wakil Bupati Sambas, Maryadi menambahkan, Sambas, Kalimantan Barat ini merupakan penyangga ibukota Nusantara (IKN).
"Ketika itu sudah jadi ketika nanti infrastruktur sudah terpasang, bukankah kita membayangkan Sambas itu tempat yang enak, tempat yang enak untuk musyawarah partai politik, organisasi kita punya tempat yang mempunyai ikonik Sambas icon Indonesia bukan mustahil pertemuan antar negara dilakukan di Sambas bukan mustahil agenda besar partai, organisasi akan diadakan di Sambas," katanya.
Hal ini menurut Mariadi, merupakan sebuah pemicu, dan ini sebuah identitas.
"Yang tentu kita bangun ketika Sambas sudah menjadi iconic Islam, Sambas sebuah kehormatan gerbang Islam ini yang dibangun adalah Iconic Kabupaten dan bahkan ikonik Indonesia," katanya. Sambas ini sebut Mariadi sangat familiar dan ini dikemas sedemikian rupa untuk mensinergikan.
"Mulai dari mendorong terwujudnya masjid 1001 Kubah, mendorong majunya di bidang pendidikan dan kebudayaan, Sambas ke depan akan menjadi pusat pendidikan islami menjadi pusat pendidikan ekonomi," katanya.