Atbah: Tanggulangi Bencana Ubah Perilaku

Editor: Redaksi
Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili saat hadiri Rakornas penanggulangan bencana

Sambasnews.com, (SAMBAS)-Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc MH menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2020 yang berlangsung di Sentul International Convention Center – Bogor, Selasa (4/1) lalu.

Rakor dihadiri dan dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Bupati mengatakan, arahan Presiden RI dalam rakor tersebut sangat jelas. Pemda menurut Atbah akan berupaya maksimal mengawal arahan Presiden.

"Kita ketahui bersama, kejadian bencana semakin meningkat. Kenaikan kejadian ini tidak terlepas dari beberapa faktor, termasuk perubahan iklim. Hanya saja apa yang dikemukakan Presiden, masih banyak bencana yang dapat dicegah dan dikurangi oleh kita semua," ujar Bupati, Sabtu.

Tantangan saat ini menurut Bupati, penyikapan terkait ancaman maupun bencana. Kondisi dilapangan lanjut dia, terjadi kegagapan dalam tahapan manajemen bencana, seperti menghadapi bencana, memperbaiki kerusakan infrastruktur,  penanganan penyintas atau pun saat pemulihan.

"Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Tema rakor saat itu sudah baik, kita jaga alam, alam jaga kita. Ini mengartikan kita harus memulai dari diri kita sendiri, memberi kepedulian kepada kelestarian alam. Karena banyak bencana alam, dikarenakan ulah kita sendiri, alam secara tidak langsung sudah rusak oleh ulah kita, contohnya membuang sampah plastik sembarangan, pembabatan hutan secara brutal dan lain sebagainya," tutur Bupati.

Diungkapkan oleh Bupati, beberapa arahan Presiden pada pembukaan Rakornas PB 2020. Untuk perintah kepada pemerintah pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana. Arahan orang nomor satu RI tambah Atbah, guna menyikapi ancaman permanen.

"Beberapa poin perintah Presiden Jokowi diantaranya, agar seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama, bersinergi untuk upaya pencegahan, mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan," jelas dia.

Pemerintah Daerah lanjutnya, perlu melakukan pengendalian tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana.

"Sigap terhadap potensi ancaman bahaya sesuai dengan karakteristik wilayah, baik geologi, vulkanologi, limbah, hidrometeorologi, biologi, pencemaran lingkungan. Kemudian Presiden juga mengarahkan setiap Gubernur, Bupati dan Walikota harus segera menyusun rencana kontinjensi, termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan yang dapat betul-betul dilaksanakan. Semua pihak harus siap menangani bencana secara tuntas," terang Bupati.

Arahan Ketiga Presiden imbuh dia, penanggulangan bencana dilaksanakan dengan pendekatan kolaboratif,  ‘Pentahelix’ yaitu kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi dan peneliti, dunia usaha, masyarakat, serta dukungan media massa untuk dapat menyampaikan pemberitaan kepada publik.

Point Keempat yang diminta Presiden mendapat perhatian bersama antara Pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yakni harus meningkatkan kepemimpinan dan pengembangan sumberdaya manusia yang handal dalam penanggulangan bencana. Penataan kelembagaan yang mumpuni.

"Termasuk program dan anggaran yang harus ditingkatkan sesuai prioritas RPJMN 2020-2024," sebut dia.

Point Kelima, dijelaskan Atbah diarahkan untuk Satuan TNI POLRI. Panglima TNI dan Kapolri diungkapkan dia, diminta Presiden turut serta dalam mendukung upaya penanggulangan bencana termasuk penegakan hukum.

"TNI POLRI diarahkan oleh Bapak Presiden, untuk Pengerahan dan dukungan secara nasional hingga ke tataran daerah yang dapat bersinergi dengan baik bersama pemerintah pusat dan daerah," papar Atbah. (Gindra)
Share:
Komentar

Berita Terkini