Atbah Larang WNA asal China ke Kabupaten Sambas

Editor: Redaksi
Atbah Romin Suhaili



Sambasnews.com (SAMBAS)-Bupati Sambas melarang turis dari Republik Rakyat Cina (Tiongkok) ke Kabupaten Sambas. Hal ini dijelaskan Atbah untuk meneruskan himbauan dari bapak gubernur Kalbar.

"Kita juga melakukan himbauan pelarangan yang berstatus Turis dari China (Tiongkok) untuk masuk ke Kabupaten Sambas terutama lewat pintu perbatasan," ungkapnya, Senin.

Untuk pelarangan ini disampaikan Bupati pihaknya telah berkomunikasi dengan imigrasi dan instansi dengan yang berada di PLBN Aruk.

"Ya, kita telah berkoordinasi dengan instansi yang berada di PLBN Aruk Sambas dalam membahas terkait ini," ungkapnya.

Dinas kesehatan disampaikan Bupati telah melakukan upaya antisipasi apabila ditemukan masyarakat yang terjangkiti virus Corona.

"Insyaallah semua akan disikapi dengan baik terutama peralatan dan pelayanan apabila ditemukan masyarakat yang menderita virus ini, jika kejadian di perbatasan sudah ada dokter dan puskesmas di Sajingan besar, petugas dan dokter sudah kita arahkan untuk standby di Aruk, dan kita juga sudah mempunyai alat detektor," tuturnya.

Bupati berharap kabupaten Sambas berharap berharap kabupaten Sambas aman dari virus Corona.

"Kita berharap dan berdoa kabupaten Sambas, Kalbar dan Indonesia aman dari virus Corona,"Pungkasnya.

Sementara itu, Kepala PLBN Aruk Sambas, Purwoto, SE mengatakan, guna mengantisipasi sebaran virus corona yang saat ini meresahkan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah diperlukan.

"langkah yang sudah diambil PLBN aruk soal penyebaran virus korona yaitu, bagi stakeholders (petugas yang ada di plbn) dibagikan alat pelindung diri (APD) berupa masker dan sarung tangan," ungkapnya.

PLBN Aruk kata Purwoto juga memiliki  thermoscanner, alat ini memantau langsung individu yang akan melintas.

"Bagi pelintas pemantauan kita menggunakan termoscanner dan bagi pelintas dari daerah terjangkit diberikan kartu kewaspadaan dini (hAC)," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, sampai dengan hari ini, Senin (17/2), tidak ada pelintas di PLBN Aruk yang merupakan turis atau WNA asal China.

"Sampai hari ini belum ada pelintas yang berasal dari RRC melalui PLBN Aruk Sambas, WNA yang melintas seluruhnya warga Malaysia," jelasnya.

Kendati demikian, Purwoto menegaskan pemeriksaan menggunakan Thermoscanning tetap dilakukan, guna mengantisipasi masuknya virus corona.

"Kita tetap memeriksa semua yang melintas di PLBN Aruk menggunakan Thernoscanner," tukasnya.

Letak Kabupaten Sambas yang bersebelahan langsung dengan Negara Malaysia, serta terdapat PLBN dan perlintasan manusia antar negara, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas turut mengambil tindakan guna mengantisipasi masuknya virus corona. (Gindra)
Share:
Komentar

Berita Terkini