Sambasnews.com (SAMBAS)- Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, mengikuti puncak peringatan detik-detik proklamasi RI yang ke-75 tahun 2020 , peringatan tersebut dilaksanakan secara virtual bersama Presiden dan Wakil Presiden. Bupati Sambas, Wakil Bupati Sambas, Sekda, Pejabat Eselon II dan Forkopimda bersama-sama mengikuti upacara virtual di Aula Utama Kantor Bupati Sambas. Setingan Virtual ditangani langsung Dinas Kominfo Sambas.
Meskipun hanya dilaksanakan secara virtual, upacara tetap berjalan khidmat dan lancar. Semua berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan sekretariat negara.
Sebelumnya peringatan detik-detik 75 tahun kemerdekaan RI, digelar dihalaman kantor bupati Sambas yang mulai jam 08.30 wib.
Upacara hanya menggelar pengibaran bendera oleh 4 orang anggota paskibra didampingi 4 satuan TNI Polri penjaga Sang Merah Putih secara sederhana. Tidak ada formasi yang dibentuk pasukan pengibar bendera. Tidak ada pembacaan naskah pidato proklamasi. Peserta upacara pun terbatas, terdiri pasukan TNI Polri, satuan polisi pamong praja dan perwakilan ASN, tidak ada barisan pelajar.
Ziarah nasional, juga digelar di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Sambas. Selaku Inspektur Upacara Ziarah Nasional, Dandim 1208 Sambas, Letnan Kolonel Inf Setyo Budiono. Bupati dan rombongan, usai ziarah nasional, melakukan tabur bunga dipusara makam pahlawan yang terdiri dari 6 pejuang dari warga dan 16 pejuang dari TNI.
Upacara penurunan sang merah putih, juga dilaksanakan dua sesi. Bupati dan forkopimda mengikuti sesi upacara secara virtual dengan Presiden dan wakil Presiden RI. Wakil Bupati memimpin langsung upacara penurunan bendera di halaman kantor bupati sambas diikuti pejabat eselon II Pemda Kab Sambas. Dan tahun ini, tidak ada gelaran resepsi kenegaraan.
Anggota DPRD kabupaten Sambas, Anwari menilai, HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, Hari Kemerdekaan tahun ini dilaksanakan dalam situasi pandemi virus corona.
Dia mengatakan, kondisi saat ini menjadi momentum paling bagus dalam membangunkan semangat bangsa.
"Karena di sini, hikmah kemerdekaan itu kita bangkitkan kembali, direfleksikan kembali, disegarkan," kata Anwari.
Politisi Partai Gerindra ini menilai, pandemi virus corona memunculkan suatu kondisi banyak tekanan yang menjadi problem bangsa dan belum pernah dihadapi dibandingkan sebelumnya.
Masa krisis yang dialami hampir semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan relasi sosial kemasyarakatan berubah saat Covid-19 ini.
Maka yang paling tepat adalah bagaimana memerdekakan dampak Covid yang akan memperbanyak kemiskinan'
"Bahkan kalau dalam konteks pendidikan akan terjadi ketimpangan sosial, karena akses pendidikan berbeda," ujarnya.
Anwari mengatakan, perbedaan akses pendidikan karena interaksi berbeda, apalagi proses belajar belum bisa sepenuhnya terlaksana secara baik.
Oleh karena itu sebutnya, Hari Kemerdekaan RI kali ini mengingatkan kembali nilai-nilai kegigihan, pantang menyerah, pengorbanan.
"Selain itu keikhlasan, dan empati sosial harus dibangun dan dibangkitkan kembali," ucapnya.