Warga Tebas Keluhkan Air PDAM Tidak Mengalir

Editor: Redaksi

 

Warga terpaksa menggunakan air hujan yang ditampung dalam tempayan sebagai pengganti air PDAM

Sambasnews.com (SAMBAS)- Pelanggan Perumda air minum Tirta Muare Ulakan di kecamatan Tebas dan sekitarnya mengeluhkan, sudah sejak beberapa hari tidak mendapatkan aliran air kerumah mereka.

Erwin satu diantara pelanggan Perumda air minum Tirta Muare Ulakan mengungkapkan, aliran air sudah terhenti sejak Sabtu lalu. Akibatnya, ia bersama keluarga terpaksa menggunakan air hujan untuk keperluan air sehari-hari.

"Namun karena sudah beberapa hari menggunakan air hujan, persediaan air hujan juga sudah hampir habis," ujar Erwin, Kamis.

Disebutkan jika hingga hari ini air dari Perumda air minum Tirta Muare Ulakan tidak mengalir, ia dan keluarganya akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air dirumah.

"Karena sudah beberapa hari menggunakan air hujan sebagai ganti air ledeng, stok air hujan juga mulai hampir habis," kata Erwin.

Diungkapkan oleh Erwin, dirinya mendapatkan informasi tidak mengalirnya air kerumahnya karena ada kebocoran pipa.

"Informasi yang kita peroleh dari warga lainnya, terjadi kebocoran pipa akibat penggalian badan jalan pada proyek pembangunan Jembatan di desa Makrampai," ungkapnya.

Atas kondisi tersebut, Erwin berharap agar segera dilakukan perbaikan pada kebocoran tersebut.

"Kami sebagai pelanggan sangat berharap agar Perumda air minum Tirta Muare Ulakan, secepatnya memperbaiki kebocoran yang terjadi. Karena kami sangat kesulitan jika tidak mendapatkan pasokan air," jelas Erwin.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Ikhlas, ia mengatakan keperluan air merupakan kebutuhan vital.

"Informasi yang beredar jika kerusakan atau pecahnya pipa PDAM akibat pekerjaan proyek jalan jembatan di Tebas, untuk itu perlu dipertanyakan tindakan apa yang sudah dilakukan PDAM. Kemudian apa tanggungjawab pelaksana proyek tu," kata Ikhlas.

Menurut Ikhlas, terhentinya pelayanan penyaluran air oleh PDAM sejak hari Sabtu lalu sudah sangat memberatkan konsumen.

"Enam hari pelayanan penyaluran air terhenti, dinilai terlalu lama untuk pelayanan vital publik," tegas Ikhlas. (Gindra)

Share:
Komentar

Berita Terkini