Pemberian pakan ternak |
Sambasnews.com (SAMBAS)-Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kabupaten Sambas, Makbullah mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracking di lapangan sebagai langkah antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, walaupun PMK belum terdeteksi di Kabupaten Sambas.
"Kasus wabah PMK di Kabupaten Sambas untuk sementara belum ada. Kita juga sudah melakukan tracking di lapangan sebagai langkah antisipasi," ujar Makbullah.
Kendati demikian lanjut Makbullah, pihaknya telah mengirim 6 sampel darah hewan ternak yang suspek PMK. Saat ini hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah tersebut masih belum keluar.
"Enam sampel darah yang kita kirim ini adalah hewan ternak yang memiliki gejala mirip PMK (suspek). Hasilnya belum keluar, masih kita tunggu," katanya.
Sementara, peternak kambing di Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Agus merasa was-was atau khawatir dengan wabah PMK tersebut. Dia berharap, wabah PMK bisa dicegah dengan vaksin atau sejenisnya.
"Kalau khawatir itu pasti, karena ini sudah dekat Iduladha, biasanya orang banyak memesan hewan kurban. Kalau ada wabah PMK bisa-bisa pesanan menurun. Mudah-mudahan pemerintah ada melakukan pencegahan menggunakan vaksin atau sejenisnya," harapnya.