Bupati Sambas H Satono melepas peserta karnaval tenun. |
Sambasnews.com-Bupati Sambas H Satono mengatakan, Karnaval Tenun Sambas tahun 2023 merupakan bentuk perwujudan upaya menjaga aset kain tenun Sambas atau kain Lunggi sebagai warisan budaya tak benda.
"Saya melihat ini salah satu potensi wisata, aset, sebab kain tenun, kain tenun ini merupakan aset tak benda, budaya tak benda yang telah ditetapkan dari 2013 yang lalu," ujar Bupati, Sabtu.
Bahkan kata Bupati, UNESCO sudah memberikan apresiasi bahwa kain tenun Sambas merupakan kain yang memiliki usia tua. Kain ini juga telah dikenal oleh seantero dunia.
"Kain tenun Sambas cukup tua usianya dan tidak ditemukan di daerah lain, tentu potensi budaya, aset budaya tak benda ini harus terus kita rawat, kita lestarikan sehingga anak cucu kita nanti tahu bahwa Sambas ini punya aset yang luar biasa seluruh antero dunia mengetahui," kata Bupati.
Seperti diketahui, pemerintah kabupaten Sambas melalui Dinas Pariwisata dan olahraga Kabupaten Sambas menggelar Karnaval Tenun tahun 2023 pada Sabtu kemarin.
Bupati Satono menjelaskan Karnaval Tenun Sambas diadakan sebagai rangkaian kemeriahan Peringatan Hari Ulang Tahun Kota Sambas ke-392 tahun serta HUT pemindahan ibukota Sambas ke-24 tahun dari Singkawang ke Sambas.
"Karnaval Tenun Sambas diikuti peserta se Kalimantan Barat yang berjumlah 20 peserta. Ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi kota Sambas ke 392 tahun dan HUT pemindahan ibukota Sambas ke 24 tahun," katanya.
Satono menjelaskan Pemkab Sambas sendiri mengagendakan sejumlah rangkaian kegiatan untuk memeriahkan HUT tersebut mulai dari 7 Juli 2023 hingga Agustus 2023.
"Kita banyak sekali menyiapkan agenda-agenda strategis mulai dari pagelaran seni, budaya, pertunjukan bahkan kegiatan ekonomi kerakyatan, mulai 7 Juli 2023 sampai dengan bulan Agustus 2023," tutup Bupati.