![]() |
Ahmad Wildan, Pengawas Yayasan Al Furqon Tebas Sungai. |
Sambas - Dugaan keracunan makanan di Pondok Pesantren Al Furqon Desa Tebas Sungai Kecamatan Tebas diungkapkan oleh Ahmad Wildan, Pengawas Yayasan Al Furqon Tebas Sungai, berawal setelah makan siang terdapat satu di antara santri yang mengalami gejala mual, mata terasa gatal-gatal dan terasa pusing.
"Awalnya pada jam makan siang seperti biasa, santri dan para ustadz makan siang sekitar jam 12.00 dengan menu lauk seperti biasa terdiri dari nasi, ikan goreng, dan sayuran," ujar Ahmad Wildan.
Setelah satu jam berselang kata Ahmad Wildan, beberapa santri dan ustadz mengalami gejala mual, pusing dan gatal-gatal pada bagian mata.
"Sekitar satu jam lebih setelah makan siang, beberapa santri dan ustadz mengeluhkan mual, mata terasa gatal, dan juga mengalami gejala pusing," Ahmad Wildan.
Bahkan katanya, terdapat penderita yang muntah-muntah akibat gejala yang dialami oleh penderita dugaan keracunan makanan.
"Setelah satu orang yang mengalami gejala seperti mual, pusing hingga bertambah lagi yang merasakan gejala tersebut," katanya.
"Dan setelah dua jam, seperti serentak puluhan santri yang mengalami keluhan dengan gejala yang sama, yaitu mual, pusing hingga ada yang muntah-muntah, " katanya.
Ahmad Wildan mengatakan, melihat kondisi para santri yang mengalami gejala seperti itu, pengelola dan para ustadz serta ustadzah segera melarikan para santri ke Puskesmas Tebas.
"Menghindari hal yang tidak diinginkan, kami mengambil tindakan dengan langsung membawa para santri yang mengalami gejala mual, pusing, dan muntah-muntah ke Puskesmas Tebas," katanya.
"Untuk sumber dugaan keracunan makanan tersebut belum dapat dipastikan. Darimana sumber dugaan keracunan ini belum dapat dipastikan, dan tadi pihak kepolisian bersama dengan Dinas kesehatan sudah memeriksa langsung di lapangan," katanya.