Hamka Hendra Noer (kanan) dari Kemenpora RI serahkan cenderamata kepada Nugra Irianta Denasurya (kiri) Ketua DPD KNPI Sambas |
Sambasnews.com (Sambas) -ementerian pemuda dan olahraga Republik Indonesia, bersama dengan DPD KNPI kabupaten Sambas menggelar sosialisasi pemuda anti tawuran (Pantaw) Sabtu di Sambas.
Ratusan pemuda dari organisasi kepemudaan seperti Karang taruna, pelajar dan mahasiswa dari perguruan tinggi di Sambas turut hadir mengikuti sosialisasi tersebut.
Hamka Hendra Noer, asisten deputy peningkatan IPTEK dan IMTAK pemuda, deputy bidang pemberdayaan pemuda kementerian pemuda dan olahraga hadir dalam kegiatan tersebut.
"Konsep pemuda anti tawuran salah satu merespon program pemerintah pusat, dalam Program di daerah terluar antara lain di 6 titik" ujarnya Sabtu di Sambas.
Kabupaten Sambas menurutnya, merupakan salah satunya yang masuk dalam program tersebut.
"Kenapa di Kabupaten Sambas, karena beberapa indikator disini. Pertama kita menganggap bahwa Kabupaten Sambas rawan dalam tanda petik, untuk bisa terjadi gesekan. Walaupun gesekan itu sebetulnya masih pada tahap yang bisa ditolerir, tetapi kan konsep kita lebih baik kita antisipasi daripada nanti terjadi hal-hal yang kurang mengenakkan," katanya.
Hamka berharap melalui KNPI, dan juga dukungan dari pemerintah Kabupaten Sambas. Agar anak-anak muda ini menjadi instrumen atau jadi Garda terdepan, dalam mensosialisasikan bahwa pemuda itu harus bersatu.
"Ditanamkan kepada pemuda, bahwa kita satu keluarga, kita bersaudara. Harus kita rekrut siapapun dia menjadi pemuda anti tawuran, yang penting bisa membawa hal-hal yang positif. Saya berharap melalui KNPI dan ormas-ormas yang ada di Kabupaten Sambas ini, bisa nantinya ketika sidah pulang untuk menyebarkan ke kecamatan-kecamatan apa yang sudah diperoleh melalui sosialisasi Pantaw ini, " jelasnya.
Dirinya juga berharap pemuda menjadi Garda terdepan, pemuda untuk bisa menjadi pemandu menjadi yang terdepan.
"Menggalakkan persaudaraan, perkawanan, kenapa harus kita tawuran, untuk apa, bahkan dampaknya lebih banyak negatifnya sebetulnya," kata Hamka. (Gindra)