Ngopi Milenial Ala Forum Pemuda Peduli Daerah

Editor: redaksi



Narasumber Ngopi FPPD
Sambasnews (SAMBAS)- Dalam rangka memperkenalkan kegiatan pertama di Kabuapten Sambas Forum Pemuda Peduli Daerah (FPPD), mengadakan kegiatan diskusi Ngopi (Ngobrol Pintar) yang bertemakan "Kolaborasi Milenial Dalam Membangun Daerah" .

Founder FPPD, Pahmi Ardi mengatakan bahwa Forum Pemuda Peduli Daerah adalah forum diskusinya pemuda minenial.

“Adapun narasumber yang di undang dalam acara tersebut, terdiri dari Disparpora yang diwakili oleh Kabid Kepemudaan Abdul mu'in, anggota DPRD Sambas Eko Suprihartino, Wakil Ketua KNPI Provinsi Kalbar Wahyu Hidayat dan Presedium KAM Poltesa oleh Aan Sumantri sebagai perwakilan elemen pemuda sambas,” ujar Pahmi, Minggu.

Kegiatan yang di laksanakan di salah satu café di Sambas katanya, pada jumat (8/11) malam itu di sambut meriah oleh Milenial Sambas.


"Saya bersama dengan tim FPPD membentuk FPPD dengan tujuan bagaimana bisa menghidupkan forum-forum diskusi ala milenial untuk semua kalangan elemen masyarakat di Kabupaten Sambas.  Dengan harapan dapat membangkitkan jiwa responsibiliti masyarakat untuk sama-sama membangun daerah," kata Pahmi.

Dengan mengkolaborasikan peran Milenial diharapkan dapat dan mampu menjadi kekuatan baru bagi Sambas.

Dan itu juga harus di sadari pemerintah untuk bisa dirangkul agar bisa berkontribusi dalam membangun daerah.

"Kemudian kita berharap FPPD ini bisa menjadi penyeimbang dalam arus demokrasi di Sambas, serta juga kita berharap pemerintah harus menyadari bahwa kehadiran pemuda atau generasi Millenial harus di libatkan dalam membangun daerah," jelasnya.

Saat ini tegas Pahmi, pemerintah harus berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak pemuda terutama dalam upaya menunjang pembangunan di daerah.

Pemerintah lanjutnya, harus punya komitmen yang tidak hanya wacana dalam melibatkan pemuda untuk ikut serta dalam konteks membangun daerah.

"Minimal ya di saat pembahasan musayarah rencana pembangunan daerah, kegiatan-kegiatan pemerintahan dalam bentuk pengabdian pemuda juga harus di libatkan," tegas Pahmi.

Menanggapi apa yang diminta oleh FPPD, Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sambas, Abdul Muin mengatakan untuk membuat program dan kegiatan pihaknya tetap mengacu kepada aturan yang ada.

"Kita berpatokan pada aturan yang ada, salah satunya adalah harus sesuai dengan visi misi Bupati," katanya.

Oleh karenanya, ia mengajak kepada pemuda agar bisa mensukseskan kegiatan yang telah di rencanakan.


Abdul Muin mengungkapkan akan ada beberapa event lainnya yang bisa di sinergikan dan disukseskan bersama-sama.

"Selanjutnya ada event perahu naga, maka kita tunggu peran pemuda mari bergabung untuk mensukseskan kegiatan tersebut," katanya.
Sementara Ketua KAM Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) Aan Sumantri mengingatkan agar Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) agar tidak hanya Copy Paste dalam membuat kegiatan.

"Program Pemerintah dari tahun ke tahun hanya copy paste, karena seperti pemuda pelopor dan lain sebagainya, ya memang ada itu dari tahun ke tahun dan program secara Nasional," ujarnya.

Namun lanjutnya, harus lebih inovatif bagaimana program kedepan, yang senantiasa mengedepankan Kearifan Lokal.

“Banyak kegiatan positif dan bermuatan kearifan lokal yang bisa di buat oleh Pemda. Dari pada hanya berpacu pada kegiatan yang monoton setiap tahunnya,” katanya.

Aan mengungkapkan jika kebijakan itu ada dua, seperti kebijakan monumental seperti pembanggunan Infrastruktur, juga ada kebijakan fundamental karena berkaitan dengan kepribadian dan lain sebagainya.

Oleh karenanya, Aan mendorong kedepan agar Pemda bisa membuat terobosan dan memasukkan sejarah lokal kedalam kurikulum pendidikan di Sambas.

“Salah satunya yang di dorong adalah memasukkan sejarah lokal yang harus di masukkan kedalam kurikulum. Karena jangan sampai tokoh-tokoh perjuangan lokal kita tidak di kenal oleh generasi kita yang kedepan," ungkapnya.

Karenanya kata Aan, keunikan Sambas ini jangan sampai hilang ditelan zaman. Dan tidak lagi terdengar ceritanya oleh anak cucu kedepan.

"Sambas ini unik, karena sejarahnya panjang dan peradabannya memasang sudah terbangun sejak dulu. Kita ada kerajaan dan lain sebagainya, dan itu adalah sejarah Sambas," sebut Aan. (Gindra)


Share:
Komentar

Berita Terkini