Bupati Pantau PLBN Aruk Cegah Corona

Editor: Redaksi
Bupati dan wakil Bupati Sambas saat memantau plbn Aruk
dalam upaya mencegah masuknya virus Covid19 dikabupaten Sambas

 Sambasnews.com (SAMBAS)- Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan, sebagai langkah untuk merespon perintah Gubernur Kalimantan Barat tentang Pencegahan virus Corona atau Covid-19.

Dirinya bersama dengan Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah, di temani oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Fatah Maryunani, serta Camat Sajingan Besar Supardi, dan Kepala PLBN Purwoto memantau aktifitas keluar masuk barang dan orang di PLBN Aruk, Selasa.

"Juga merespon kebijakan dari pihak Malaysia yang akan menutup atau Lockdown semua pintu masuk menuju Malaysia," ujar Atbah.

Dikemukakan, Malaysia sebagaimana telah diketahui sudah me lockdown perbatasannya, Aruk dengan Biawak.

"Nah Indonesia, kita sangat menunggu keputusan dari bapak Presiden kedepan," katanya.

Menurut Bupati, pasti ada dampak yang akan timbul. Salah satunya adalah Warga Negara Asing (WNA) tidak bisa masuk menuju Indonesia, dan juga sebaliknya WNI tidak bisa menuju Malaysia.

"Tapi konsekuensinya dari ini (Lockdown-red) adalah WNI dan WNA sama-sama tidak bisa masuk ke Indonesia dan Malaysia," tuturnya.

Karenanya, pada Selasa Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili dan Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah memantau langsung aktifitas dan keamanan di PLBN Aruk.

"Dan kita telah memantau aktivitas di PLBN Aruk. Dan memastikan untuk dilakukan karantina kesehatan bagi yang pulang dari negara sebelah," katanya.

"Jika ternotifikasi mereka terjangkit demam, flu dan lain sebagainya kita akan karantina mereka. Kami minta semua yang sakit masuk dari Malaysia dan menuju Sambas harus di karantina. Dan itu hasil rapat kami bersama dengan camat Se-Kabupaten Sambas," tuturnya.

Hal itu dilakukan kata Atbah adalah untuk keamanan masyarakat Sambas.

"Ini demi keamanan kita semua, karena kalau mereka kita lepaskan saja kita tidak tahu apa yang mereka lakukan selanjutnya," jelasnya.

Dan untuk karantina sementara, ia sampaikan pemkab sudah menyiapkan Rumah Sakit Pratama di Kecamatan Teluk Keramat sebagai lokasi karantina.

"Pemkab menyiapkan Rumah Sakit Pratama untuk dijadikan sebagai tempat rujukan atau isolasi sementara," ucap Bupati.

Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalbar, Purwoto mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan tentang adanya kemungkinan lonjakan terhadap pelintas di PLBN Aruk.

Hal itu dimungkinkan terjadi, setelah adanya kebijakan Lockdown yang dilakukan oleh pihak Malaysia, untuk menyikapi penyebaran virus Corona atau covid-19.

"Rencana lockdown Malaysia, kami akan tetap melakukan pelayanan.
Namun untuk sisi dari WNA akan tetap kami tolak, dan begitu untuk WNI yang akan ke Malaysia akan tak bisa masuk ke Malaysia," ujarnya.

Karenanya, untuk itu mereka akan mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan WNI yang pulang ke Indonesia dari Malaysia, setalah adanya kebijakan Lockdown dari pihak Malaysia.

Dari sisi SDM menurut Purwoto, pihaknya sudah bersiap.

"Guna mengantisipasi jika ada lonjakan kedatangan WNI karena adanya lockdown ataupun memang ingin pulang ke Indonesia, terkait maraknya Covid 19, kami sudah siap," katanya.

Diantaranya kata Purwoto, adalah dengan memaksimalan pemeriksaan di zona netral. Dengan mengerahkan petugas-petugas untuk melakukan pemeriksaan awal.

"Di zona netral, security akan diberdayakan untuk melakukan deteksi awal ke semua pelintas yang masuk," jelasnya.

Tidak hanya itu, mereka juga akan diarahkan untuk melakukan cuci tangan ditempat yang telah disediakan, lalu wajib melintasi dan diperiksa menggunakan deteksi thermoscaner yang sudah disiapkan.

"Kalau masalah lonjakan, kami rasa sudah siap. Karena seperti pengalaman pada momen Ramadan dan Idul Fitri, dan semua itu terlayani. Lonjakan begitu tinggi sudah sering terjadi saat Ramadan dan Idul Fitri, jadi kami siap," jelas Purwoto.
Share:
Komentar

Berita Terkini