Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili didampingi wakil Bupati dan Sekda Sambas saat konfrensi pers |
Sambasnews.com (SAMBAS)- Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengungkapkan pasangan Suami istri asal Kecamatan Tebas dinyatakan positif Covid-19.
Bupati mengatakan hal tersebut saat melaksanakan konferensi pers perkembangan penanganan dan pencegahan covid-19 di Kantor Bupati Sambas, Rabu (13/5) sore.
"Kami dari tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Sambas, telah mendapatkan informasi resmi dari kementerian kesehatan RI, terkait hasil swab dua warga Kabupaten Sambas dinyatakan positif Covid-19," ujar Atbah.
Disebutkan oleh Bupati, pasangan suami istri yang terpapar tersebut berasal dari suaminya dari kluster pernah ikut acara tabligh akbar di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, keduanya berasal dari Kecamatan Tebas.
"18 hari yang lalu kita melakukan rapid tes dan ternyata reaktif, kemudian dilakukan swab dan dikirim ke kementerian kesehatan kesehatan RI di Jakarta. Hasilnya keduanya dinyatakan positif," tuturnya.
Dijelaskan Atbah, pihaknya akan segera melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah penularan virus lebih luas.
"Sekarang mereka dirawat di ruang isolasi RSUD Pemangkat, sesungguhnya yang istri pada awalnya dinyatakan negatif hasil swab nya, namun pada swab kedua dinyatakan positif. Selanjutnya memang kita akan lakukan tracing terhadap keluarga dan tetangga serta lainnya," ujarnya.
Tim gugus tugas covid-19 lanjut Atbah pada malam ini (13/5) pukul 18.30 akan segera melakukan tracing dan mengisolasi wilayah mereka tinggal.
"Karena itu tentu kami akan semakin mengetatkan wilayah dimana nereka tinggal, setelah buka puasa nanti malam kita akan lakukan tracing terhadap siapa saja yang oernah bersentuhan, komunikasi dan lainnya khususnya di wilayah mereka tinggal," katanya.
"Kami juga akan lakukan rapid test kepada tetangga dan warga terdekat, kita juga sudah bicarakan kepada bapak Kapolres dan Dandim agar lokasi tersebut, RT atau dusun tersebut akan dilakukan isolasi wilayah," tegas Atbah.
Dengan kasus terbaru ini kata Atbah, menuntut harus semakin ditingkatkannya kewaspadaan dan kehati-hatian, dan antisipasi terhadap seluruh kegiatan keramaian di berbagai lini dan tempat.
"Kami akan semakin tegas dan akan membicarakan kemungkinan hadirnya jam malam dan rekayasa pasar, bahkan menutup lebih ketat perbatasan di Selakau sampai 24 jam," jelas Atbah. (Gindra)