 |
| Lerry Kurniawan Figo |
"Kami turun ke lapangan, karena dari informasi yang kami dapatkan ada hal-hal yang mis komunikasi dengan Kepala Desa atau mungkin juga ada pressure dari masyarakat karena tidak validnya data sehingga bantuan sosial tidak tepat sasaran," ujarnya.
"Oleh karenanya kami harapkan masalah ini bisa diselesaikan melalui jalur mediasi, dan kami berangkat dengan dinas teknis," katanya.
Dengan demikian kata Figo, mereka tidak menginginkan kalau pelayanan publik menjadi terganggu karena masalah tersebut.
"Dalam hal ini kita harapkan pelayanan publik nantinya bisa berjalan sebagaimana mestinya," harap Figo.
Dijelaskan oleh Figo, perangkat Desa memiliki peranan strategis dalam memberikan pelayanan publik. Oleh karenanya, mereka tidak menginginkan pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu lantaran pengunduran diri perangkat Desa.
"Perangkat desa ini memiliki peranan strategis dalam memberikan pelayanan publik. Karena mereka ujung tombak dari pemerintahan Desa, oleh karenanya kami berharap bisa diselesaikan dengan musyawarah dan tidak ada lagi konflik," ungkapnya.
Sehingga lanjutnya, mereka bisa kembali bekerja secara normal.
Dijelaskan oleh Figo, kemungkinan masalah itu bermula dari berbagai bantuan yang disalurkan ke daerah. Karena banyaknya bantuan, dan adanya data yang valid terkait siapa saja yang berhak menjadi penerima maka timbullah gesekan di tengah-tengah masyarakat.
"Karena banyaknya bantuan mulai dari pusat hingga daerah sehingga ada gesekan. Karena memang kita sadari kita lemah dalam hal data," tuturnya.
"Dan kita lihat untuk Sambas memang riskan terjadi gesekan, ada puluhan desa yang punya masalah data. Sehingga ini kami khawatirkan akan mengganggu tugas dan kinerja Desa," kata Figo.
