Sambasnews.com (SAMBAS)- Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dapat memanfaatkan peluang karet yang ada di Kabupaten Sambas. Dikatakan oleh Bupati Sambas, manajemen pemasaran karet masih melalui jenjang yang panjang. Sehingga mengakibatkan pendapatan dari sektor karet khusus di tingkat petani cukup kecil.
"BUMDes bisa melirik ini sebagai peluang usaha. BUMDes menjadi pionir dalam menampung karet warga, dengan harga yang bisa lebih baik lagi. Dan BUMDes langsung berurusan dengan pabrik karet. InsyaAllah itu membantu harga ditingkat petani," ujar Bupati.
Menurut Bupati, keluhan terhadap harga karet memang menyeluruh. Beberapa solusi yang ditempuh pemda, diantaranya dengan mendorong peningkatan produktifitas dan kualitas.
"Terlalu banyak lapis dalam manajemen pemasaran karet, cukup berdampak terhadap pendapatan petani karet. Kondisi harga seperti yang kita ketahui sifatnya global. Pemda terus berupaya agar kesejahteraan berpihak pada petani. Solusi diantaranya dengan meningkatkan produktifitas dan kualitas karet," tutur Bupati.
Mewujudkan peningkatan dua aspek itu, diterangkan Bupati termasuk dengan mendistribusikan pupuk bagi petani.
Bupati menjelaskan, dengan adanya peningkatan produktifitas dan kualitas karet, diyakini memberikan dampak pada pendapatan dan kesejahteraan petani.
"BUMDes harus berperan aktif, termasuk menampung karet warga dan untuk dijual kembali ke pabrik karet," kata Atbah.
Bupati juga menegaskan dalam hal ini telah mengkomunikasikan dengan pihak berwenang baik tingkat provinsi maupun pusat.
Sementara Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Yayan Kurniawan mengatakan pemda telah melakukan lobi dengan pusat terkait tanaman karet.
"Telah kita komunikasikan dengan kementerian. Alhamdulillah tahun 2019 lalu kita telah menerima bantuan dari Dirjen PSP Kementerian Pertanian berupa sarana prasana pertanian karet seluas kurang lebih 3200 hektar," terang Yayan.
Dijelaskan Yayan, tahun 2019 telah direalisasikan sejumlah kurang lebih 3000-an hektar lahan karet. Realisasi Tahun 2020 lanjut dia, berjumlah kurang lebih 200 hektar.
"Bantuan ini untuk meningkatkan produksi dan kualitas karet petani kita, insya Allah akan kita ajukan kembali untuk tanaman karet bagi kelompok tani yang belum dapat," tegas Kadis.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah sebut Yayan yakni peremajaan tanaman karet. Karet-karet yang tua tutur dia akan diremajakan dengan bibit unggul.
"Tentunya ini kita lakukakan dengan komunikasi dan koordinasi terlebih dahulu. Peremajaan dengan bibit unggul, insyaAllah memberikan peningkatan yang signifikan pada produktifitas. Jika Sekarang ini 500 sampai 600 kilo perhektar, dengan bibit unggul bisa mencapai 1,5 ton perhektarnya," ungkap Kadis.