Hadiri Rapat Kerjasama Perdagangan Lintas Batas, Wabup Fahrur Rofi: Langkah Baik Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Editor: Redaksi

 

Wabup Fahrur Rofi menghadiri rapat pengembangan program dan kegiatan kerjasama perdagangan lintas batas, dan pemanfaatan potensi kawasan zona penunjang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Rabu (16/3/2022) di Aruk.

Sambasnews.com (SAMBAS)-Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi mengatakan, dalam rangka menindaklanjuti Inpres Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Perbatasan. Telah digelar rapat pengembangan program dan kegiatan kerjasama perdagangan lintas batas, dan pemanfaatan potensi kawasan zona penunjang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Rabu (16/3/2022) di Aruk.

"Momen seperti ini sangat saya tunggu. Di masa pandemi Covid-19, tantangan kita di Indonesia, bagaimana mengembalikan roda perekonomian. Begitu juga dengan Malaysia. Rapat ini merupakan langkah baik, dalam rangka memikirkan bagaimana ke depannya kita bisa sama-sama bekerjasama meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Wabup, Rabu.

Menurut wakil Bupati, rapat yang dipimpin oleh Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), Robert Simbolon, juga dihadiri oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia Malaysia di Kuching, Raden Sigit Witjaksono.

"Progres pembangunan di PLBN terus kita kembangkan, pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan terakhir kita yang membahas Inpres Nomor 1 tahun 2021," katanya.

Wabup berharap, pertemuan tersebut bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Sambas terutama yang ingin melakukan ekspor impor melalui PLBN Aruk

"Saya lihat yang hadir hari ini ada unsur B to B (businnes to businnes), dan G to G (Government to Government). Kita berharap bisa mengembangkan potensi yang luar biasa yang ada di Sambas. Terutama untuk komoditi yang bisa diekspor ke Malaysia," harap Wabup.

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Robert Simbolon menegaskan, potensi PLBN harus dimaksimalkan sesuai amanat Presiden saat meresmikan PLBN Aruk 17 Maret 2017 lalu. PLBN kata dia, bukanlah sekedar tempat perlintasan orang saja, melainkan pintu ekspor impor nasional.

"Maksimalkan potensi PLBN untuk ekspor dan impor, seperti hasil pertanian dan perikanan. Kalau hanya untuk menyeberangkan orang dari Indonesia ke Malaysia, untuk apa kita bangun PBLN megah, dengan pintu gerbang yang besar," tegasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini