![]() |
Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Sambas, Posisi didampingi oleh Kepala Puskesmas Tebas dan Kabid pelayanan kesehatan Dinkes Sambas. |
Sambas - Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Ponidi mengatakan, dugaan keracunan makanan di Ponpes Al Furqon diketahui setelah beberapa santri yang mengalami gejala pusing, mual dan muntah-muntah langsung di larikan ke Puskesmas Tebas, Rabu (23/7/2025).
"Kejadian diketahui sekitar pukul 1 siang, dimana terdapat keluhan dari beberapa santri, dengan gejala pusing, mual, dan muntah-muntah," ujarnya saat berada di Puskesmas Tebas , Rabu (23/7/2025).
Atas kejadian tersebut kata Ponidi, pihaknya melalui Puskesmas Tebas bergerak cepat menangani keluhan yang dialami oleh santri di Ponpes Al Furqon.
"Kami petugas kesehatan melalui Puskesmas Tebas bergerak cepat, dalam menangani keluhan tersebut," katanya.
"Santri yang mengalami gejala diduga keracunan tersebut diambil tindakan medis, sesuai gejala yang dikeluhkan. Diawali dengan observasi, dan yang perlu mendapatkan infus di pasang infus. Dan diberikan pengobatan pertolongan pertama, dan seluruh santri hingga pukul 15.00 dapat ditangani," kata Ponidi.
Ponidi menambahkan, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas tetap memonitor para santri.
"Tim PSC kita kita siagakan mengantisipasi kemungkinan bertambahnya pasien, pemantauan juga dilakukan di dalam Ponpes mengantisipasi kemungkinan terjadi tambahan penderita yang diduga keracunan makanan," kata Ponidi.
"Petugas kita masih siaga, tapi harapan kita tidak ada lagi tambahan penderita diduga keracunan makanan," katanya.
Ponidi mengungkapkan, dugaan keracunan makanan berasal dari menu makanan santap siang yang di konsumsi oleh santri dan guru.
"Berdasarkan informasi yang kita dapat di lapangan, gejala ini muncul setelah para santri dan beberapa orang guru melakukan makan siang bersama. Dan setelah satu jam kemudian timbul gejala mual dan pusing yang dialami santri dan beberapa guru," kata Ponidi.