Gerbang Tani Dorong Pemerintah Ajak Pemuda Sambas Minati Pertanian

Editor: redaksi
Heri Mustari ketua Gerbang Tani Kalbar


Sambasnews
Ketua DPW Gerbang Tani Kalbar, Heri Mustari mengatakan dengan kondisi pertanian dikabupaten Sambas sekarang, diperlukan penguatan dalam berbagai hal sehingga pertanian bisa semakin maju.

Ia menegaskan salah satunya adalah, bagaimana meningkatkan partisipasi pemuda untuk tertarik bergerak di bidang pertanian.

"Caranya bisa dengan mendorong komunitas petani muda yang bisa mempromosikan kegiatan pertanian mereka, dengan berbagai sentuhan teknologi dan pengetahuan pertanian yang mutakhir," ujar Heri, Sabtu.

Karena katanya, minat generasi muda untuk bertani sangat kecil.

"Sementara petani kita yang ada sekarang semakin beranjak tua, semestinya ada penerus yang memang sudah berminat di pertanian sejak masih muda. Inilah yang perlu sentuhan dari pemerintah untuk mendorong ketertarikan pemuda pada pertanian,” jelas Heri.
Heri Mustari menilai,

Beberapa upaya yang sudah berjalan dinilai oleh Heri Mustari, juga perlu ditingkatkan lagi. seperti pengairan misalnya, karena banyak terdapat lahan tadah hujan maupun pasang surut. Ini harus menjadi prioritas, agar lahan produktif pertanian khususnya pangan ini bisa tetap berproduksi sepanjang tahun.

“Tidak harus menunggu dari pemerintah pusat, ketika pemerintah daerah komit untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Tentu anggaran untuk pertanian akan meningkat dan itu bisa diarahkan pada program prioritas,” ujarnya.

Program prioritas yang dimaksud Heri diantaranya adalah pembenahan irigasi. Misalnya dengan memperbanyak embung atau irigasi pompa sehingga menanam padi bisa setahun 2 sampai 3 kali.

“Minimal ada hamparan percontohan terutama di basis tanaman pangan seperti Kecamatan Tebas, Semparuk, Pemangkat,” sebutnya.

Selain itu juga, penataan kelompok tani harus ada evaluasi menyeluruh, efektivitas pengelolaan kelompok. Karena bisa jadi ada kelompok yang sudah tidak aktif, ada ketidakcocokan komunikasi antar kelompok tani atau ada kelompok tani yang tinggal beberapa orang saja.

“Ini bisa jadi penghambat, karena bisa jadi ada petani aktif namun tidak terdaftar di kelompok. Ketika akan membentuk, tidak bisa lagi membuat kelompok baru. Atau ada persoalan lain yang menghambat petani aktif ini untuk membuat kelompok,” ucapnya.

Intinya kata dia ketika peningkatan pertanian bisa dilakukan, maka yang harus dipikirkan adalah dari hulu sampai ke hilir. Dari penyediaan benih, sampai ke pengolahan dan pemasaran.

“Saya yakin Sambas mampu, dan sejatinya ditengah keterbatasan akan muncul ide-ide kreatif yang bisa bermanfaat untuk pengembangan pertanian,” kata Heri. (Gindra)
Share:
Komentar

Berita Terkini