Bupati Presentasi Potensi Kelautan Perikanan Menteri KKP Tertarik Tapah Sambas

Editor: Redaksi
Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili bersama menteri kelautan
dan perikanan Edhy Prabowo didampingi Kadis Kelautan dan perikanan
Kabupaten Sambas Ilham Sehan

Sambasnews.com (JAKARTA)-Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo melakukan rapat terbatas dengan Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili dan Bupati Belu Willybrodus Lay di Lantai 16 Gedung Mina Bahari IV Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Jakarta, Senin (24/2). Dua Kabupaten Perbatasan ini diberi kesempatan mempresentasikan potensi dan harapannya kepada KKP.

Kabupaten Sambas beruntung masih mendapat kesempatan mempresentasikan kondisi pembangunan kelautan perikanan Kabupaten Sambas dihadapan Menteri KKP. Sebelumnya, Kabupaten Sambas sempat dua kali dijadwalkan mempresentasikan Potensi Kelautan Perikanan Daerah, namun urung dilaksanakan dikarenakan kondisi yang tidak memunkinkan.

Atbah dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih karena KKP masih membuka lebar-lebar pintu komunikasi. Bahkan kata Atbah, Menteri KKP Edhy Prabowo orangnya sangat santun dan responsif.

"Alhamdulillah, setelah sempat beberapa kali tertunda pertemuan ini, Kabupaten Sambas akhirnya mendapat kesempatan mempresentasikan potensi Kelautan dan Perikanan kita. Respon beliau luar biasa, dan mendukung upaya kita mewujudkan pembangunan kelautan perikanan yang berkesinambungan untuk kesejahteraan rakyat," tutur Bupati.

Dikatakan Bupati, arahan Menteri KKP, sangat jelas, Sambas punya potensi besar dan peluang pasar juga dekat. Kata dia, sebagai daerah perbatasan, memberikan keuntungan lebih.

"Pak Menteri Edhy Prabowo mengarahkan agar Keberadaan PLBN Aruk bisa dioptimalkan, Pak Menteri meminta agar Kuching jadi Target pasar produk Kelautan Perikanan Kab Sambas," ujar Bupati.

Menteri KKP, Edhy Prabowo, saat melihat materi Presentasi Bupati Sambas, dia tertarik dengan Foto Ikan Tapah yang didapat warga. Selain besaran ikan Tapah yang didapat warga, Menteri Edhy Prabowo langsung kepikiran untuk membudidayakannya.

"Ikan tapahnya gede, saya rasa kedepannya harus dicoba untuk dibudidayakan," bincang dia dihadapan peserta rapat terbatas.

Menteri mengatakan, mengapresiasi daerah yang melakukan jemput bola program pembangunan Kelautan dan Perikanan. Dijelaskan dia, Kementerian akan mendukung bagi daerah yang sangat serius mengembangkan kawasan kelautan dan perikanannya.

"Saya selaku Menteri akan berupaya maksimal membantu daerah yang memerlukan support KKP, teknisnya silahkan berkomunikasi dengan tim teknis KKP," imbuh dia.

Edhy Prabowo berhasrat akan melakukan kunjungan kerja ke daerah yang telah menjemput bola program pembangunan di KKP. Termasuk ungkap dia, keinginannya mengunjungi Sambas.

"Saya tertarik video mancing Udangnya, ikan tapahnya," tutur dia saat berbincang usai acara bersama Bupati Sambas dan Kadis Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas, Ilham Sehan.

Dalam paparannya, Ilham mengungkapkan potensi banyak Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sambas. Diantaranya kata dia, memiliki potensi tambak seluas 6.457 koma 6 hektar.

"Daerah kita juga punya potensi budidaya di kolam seluas 1.845 hektar, potensi KJA dapat dilaksanakan di 4 sungai seperti sungai sambas, paloh, selakau dan sebangkau," ungkap dia.

Potensi lainnya, sebut dia seperti potensi penangkapan ikan di perairan umum daratan dengan ikan lokal ekonomis penting yakni udang galah, lais, patin, tapah dan lainnya. Potensi Penangkapan ikan di Laut jelas dia terbuka lebar, ditunjang garis pantai Kab Sambas mencapai kurang lebih 198,76 kilometer.

"Yang kita ajukan ke kementerian dukungan untuk pengembangan budidaya tambak. Alhamdulillah produksi budidaya tambak pertahun kita sangat baik dan bisa terus ditingkatkan," jelas dia.

Produksi budidaya tambak ungkap Ilham pertahunnya untuk Udang Windu mencapai kurang lebih 125 Ton, Udang Vaname 150 Ton, Bandeng 875 Ton, dan ikan lainnya seperti nila ataupun kakap kurang lebih mencapai 150 Ton. Untuk rumah tangga pembudidaya terang Kadis terdata 557 Rumah Tangga Pembudidaya.

"Dari data yang kita miliki, kondisi ini menyerap tenaga kerja budidaya mencapai 904 orang dari luas lahan usaha tambak 2.617 hektar dengan lahan produktif yang diusahakan 1.150 koma 5 hektar," papar Ilham.
Share:
Komentar

Berita Terkini