Sambasnews.com (SAMBAS)- Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengungkapkan, kedepan ia meminta agar angka stunting di Kabupaten Sambas bisa terus menurun. Dirinya juga berharap masyarakat kabupaten vSambas dapat terbebas dari stunting.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh Bupati Sambas, dalam pembukaan rembuk stunting kabupaten Sambas di aula BKPSDMAD Sambas, Selasa.
"Kita tetap dan selalu peduli dengan permasalahan masyarakat dan generasi kita kedepan agar terhindar dari stunting. Karena ini berkaitan dengan Kesehatan otak dan Kesehatan fisik pertumbuhan mereka (anak-anak-red)," ujar Bupati, Selasa.
Bupati telah menyampaikan kepada seluruh stakeholder terkait untuk benar-benar peduli dan memberikan perhatiannya kepada masalah ini.
Terutama berkaitan dengan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan gizi dan pangan anak-anak Kabupaten Sambas.
"Mudah-mudahan dengan pertemuan yang sudah dilaksanakan semua stakeholder yang menjadi lokus dari rembuk stunting ini terus bisa memberikan perhatian dan peduli. Khususnya pada masalah pangan dan gizi," sebut Bupati.
Dengan demikian lanjutnya, kabupaten Sambas benar-benar mengarahkan dana dan anggaran negara kepada persoalan pelayanan dan penanganan stunting di Kabupaten Sambas.
Masalah ini kata Bupati, tidak hanya berdampak singkat kepada anak-anak yang stunting. Tapi bisa memberikan dampak yang panjang, karena berkaitan dengan pertumbuhan fisik dan otak dari pada anak tersebut.
Untuk itu, Bupati juga berharap nantinya program-program yang telah dibahas dalam kegiatan tersebut bisa diimplementasikan dan bisa menurunkan angka stunting di Kabupaten Sambas.
"Dan anak-anak kita hadir menjadi anak-anak sehat, kuat dan cerdas, insyaallah," harap Bupati.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Fatah Maryunani mengatakan, saat ini angka stunting di Kabupaten Sambas sudah menunjukkan angka penurunan.
Kadis mengungkapkan, jika sebelumnya angka stunting di Sambas mencapai 17%, dan sekarang sudah turun menjadi 14%. Dengan demikian sudah ada kurang lebih tiga persen penurunan angka stunting di Kabupaten Sambas.
"Hingga saat ini kondisi stunting di Sambas Alhamdulillah sudah menurun dan angka terakhirnya dari 17 persen menjadi 14 persen, dan ini sudah dibawah Nasional" ujarnya.
Namun demikian lanjut Kadis, meski saat ini angka stunting di Sambas sudah berada di bawah Nasional. Sambas tetap tidak boleh lengah.
Pemkab akan terus melakukan pemantauan untuk ibu-ibu hamil, dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan untuk pemenuhan pangan dan gizi pada calon bayi.
Dengan harapan, anak tersebut bisa lahir normal dan terbebas dari stunting.
"Tapi kita tetap tidak boleh lengah, tetap dijaga dan bagaimana nantinya anak-anak kita lahir tidak stunting lagi," katanya.
Dikemukakan oleh Kadis, demi menekan angka stunting di Sambas. Pihaknya sudah terus menerus melakukan sosialisasi terkait dengan 100 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Pastinya kita sudah secara masif melaksankan sosialisasi mengenai seribu hari pertama kehidupan (HPK-Red). Mulai dari nol bulan hamil, sampai dengan 23 bulan, atau umur anak dua tahun," kata Fattah.