Poktan Pelita I Sei Palai Panen Perdana Program Agro Solution, Hasilkan 7,6 Ton Perhektar

Editor: Redaksi
Panen perdana program Agro Solution di Sei Palai desa Perapakan kecamatan Pemangkat



Sambasnews.com (SAMBAS)-Kelompok tani (Poktan) Pelita I dusun Sei Palai desa Perapakan kecamatan Pemangkat, melakukan panen perdana program Agro Solution, Senin (5/7).

Panen perdana dihadiri oleh Ketua Perhiptani Kalbar, Mahendra Perdana, Direktur PT Puncak Mandala Agung Dede Slamet, perwakilan produsen pupuk Indonesia, Wakil Ketua DPRD kabupaten Sambas Ferdinan Syolihin, anggota DPRD kabupaten Sambas Erwin Johana. Juga turut hadir Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan kabupaten Sambas Urai Joni Silais, Camat Pemangkat, Danramil Pemangkat dan Perwakilan Kapolsek Pemangkat.

Direktur Utama PT Puncak Mandala Agung (PMA), koordinator program Agro Solution di Kabupaten Sambas, Dede Slamet mengatakan dari hasil panen perdana program Agro Solution tersebut, Poktan PelitaI berhasil memperoleh 7,6 ton dari satu hektar padi yang ditanam.


Dede mengungkapkan, saat ini hasil dari panen padi masyarakat di Desa Prapakan Pemangkat, meningkat dari 2,2 ton menjadi 7,6 ton setiap kali masa panen. 

Peningkatan hasil panen itu kata dia, adalah hasil dari perlakuan khusus yang diterapkan dalam program Agro Solution. 

"Hasil panen dalam satu hektare itu sekarang rata-ratanya bisa mencapai 7,6 ton. Artinya ini ada perlakuan khusus agar nantinya bisa meningkat hasil panen padi di Kabupaten Sambas," ujar Dede, Senin. 

Dede mengemukakan, pada program ini kata dia memang menyasar pada kelompok tani tradisional yang hasil dari panennya terbilang kurang maksimal. Untuk itu, mereka berupaya membantu masyarakat agar hasil pertaniannya meningkat, dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sambas.  

"Yang membedakan ini dengan lainnya adalah kita memang menyasar petani tradisional, bukan yang mandiri. Jadi ini adalah upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kita di Kabupaten Sambas," katanya. 

"Alhamdulillah ini berhasil, dan banyak yang bertanya kapan lagi ada program yang sama. Dimana kita bisa menghasilkan 7,6 ton, dengan pendapatan bersih kurang lebih 26 juta rupiah untuk sekali panen," tegasnya. 

Dirincikan oleh Dede, selama ini masyarakat petani tradisional memang dalam setiap masa panen hanya mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 874 ribu setiap satu kali panen, dengan hasil bersih sekitar Rp 8.3 juta. 

Sedangkan pada saat masyarakat sudah melaksanakan program Agro Solution, penghasilannya meningkat. Selain itu, hasil panennya juga terbilang memadai yakni 7,8 ton.

"Dari hasil panen itu mereka bisa meraup keuntungan bersih kurang lebih 26 juta setiap kali panen. Tapi memang untuk perlakuan khusus ini perlu biaya yang cukup besar yakni 6,2 juta untuk pupuk, bibit dan lain sebagainya dari setiap hektarnya," jelas Dede.

Share:
Komentar

Berita Terkini