Budidaya Melon, Petani Milenial Parit Kongsi Hasilkan Puluhan Juta Rupiah

Editor: Redaksi

 

Buah melon yang dihasilkan oleh petani milenial desa Parit Kongsi kecamatan Selakau.

Sambasnews.com (SELAKAU)-Petani Milenial warga desa Parit Kongsi kecamatan Selakau, Wahyudi mengatakan, buah melon menjadi komoditas unggulan desa yang di kembangkan oleh pemuda tani di Desa Parit Kongsi Kecamatan Selakau.

Pemuda tani yang tergabung dalam Jaringan Pertanian Nasional (JPN) Kabupaten Sambas ini mengungkapkan, setiap tahun tanaman melon di budidayakan oleh sejumlah pemuda tani milenial di desa Parit Kongsi.

Dan untuk saat ini petani milenial di desa Parit Kongsi menurut Ketua Petani Milenial Desa Parit Kongsi ini yang juga salah satu anggota JPN, telah memasuki masa panen.

"Beberapa petani milenial Desa Parit Kongsi yang tergabung di Jaringan Pertanian Nasional Kementerian Pertanian sedang memasuki masa panen melon, dan sekarang merupakan panen melon untuk tahap awal," ujar Wahyudi, Selasa.  

Wahyudi menjelaskan untuk tahap awal panen buah melon ini, petani milenial desa Parit Kongsi telah berhasil mengeluarkan 5 ton buah melon.

"Tahap awal ini Alhamdulillah kami sudah panen dan kami jual sebanyak kurang lebih 5 ton buah melon, dan itu merupakan buah melon tahap awal yang kami jual. Masih ada beberapa teman-teman petani milenial yang lainnya belum panen lantaran belum terlalu matang," tutur Wahyudi, yang juga merupakan salah satu Young Ambasador mewakili Kalimantan Barat beberapa bulan yang lalu.

Wahyudi menggunakan harga melon ditingkat petani dibeli oleh agen pengumpul buah Rp 9500 perkilogram. Disebutkan oleh Wahyudi, jika tahun ini perkembangan tanaman melon yang ia tanam masih kurang memuaskan akibat cuaca panas yang panjang.

"Dengan harga Rp 9,5 ribu yang dibeli oleh agen sudah bisa menghasilkan puluhan juta untuk musim tanam tahun ini. Kendala tahun ini memang perkembangan melon kurang baik, akibat cuaca yang panas berkepanjangan ketika masa tanam beberapa bulan yang lalu. Namun demikian, Alhamdulillah buah kami masih masuk dalam kualitas Grade B," tutup Wahyudi.

Share:
Komentar

Berita Terkini