PSDKP Pontianak Tangani 1.950 Butir Telur Penyu Temuan Pengawasan, Langsung di Tetaskan Dalam Kawasan Konservasi Wahana Bahari Paloh

Editor: Redaksi

 

Proses penanaman telur penyu di kawasan konservasi Wahana Bahari Paloh Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. 

Sambas - Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, melalui Pos Monitoring Sungai Belacan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, telah melaksanakan penanganan barang temuan hasil Pengawasan Perikanan berupa 1.950 butir telur penyu. Di kawasan konservasi Wahana Bahari Paloh, Kabupaten Sambas, Jum'at (20/6/2025).

Kepala Stasiun PSDKP Pontianak, Bayu Yuniarto Suharto mengatakan, telur-telur penyu tersebut merupakan hasil temuan pengawasan perikanan yang kemudian diserahkan secara resmi oleh pengawas perikanan kepada Ketua Kelompok Wahana Bahari Paloh. 

"Serah terima ini, disaksikan langsung oleh pihak Balai Konservasi Kawasan Habitat Tumbuhan dan Satwa Liar (BKHIT) Kalimantan Barat, sebagai bagian dari koordinasi pelestarian satwa dilindungi," ujar Bayu, Jum'at (20/6/2025).

Diungkapkan, tindak lanjut tersebut, dilakukan proses penanaman telur-telur penyu ke dalam lubang pasir untuk upaya penetasan alami. 

"Sebanyak 17 lubang pasir telah disiapkan, masing-masing sedalam 50–60 cm, dengan isi 110–114 butir per lubang. Proses ini mengikuti prosedur konservasi berbasis pengalaman lokal di wilayah pesisir Paloh," katanya.

Bayu Y Suharto menegaskan, pihaknya akan terus berkomitmen dalam mendukung upaya pelestarian penyu. Sebagai bagian dari perlindungan sumber daya kelautan dan perikanan. "Kami bekerja sama dengan Kelompok Wahana Bahari Paloh, yang merupakan kelompok binaan WWF, dalam mengawal proses penangkaran ini hingga telur-telur tersebut menetas dengan baik," kata Bayu.

"Melalui kegiatan ini, PSDKP Pontianak menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kelompok masyarakat, dan mitra konservasi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut, khususnya dalam melindungi spesies penyu yang semakin terancam oleh aktivitas ilegal dan perubahan lingkungan," katanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini