Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili paparkan program keluarga dalam seminar, Kamis di pendopo rumah bupati Sambas |
Sambas, Sambasnews
Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc, MH, mengatakan empat konsep Pendekatan Ketahanan Keluarga digaungkan dalam menggelorakan dan mensosialisasikan program pembangunan keluarga melalui kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Demikian dikemukakan oleh Atbah dalam seminar dampak pengendalian penduduk, di Balairung Pendopo Bupati Sambas, Kamis (1/8) tadi pagi.
"4 konsep pendekatan ketahanan keluarga yaitu keluarga berkumpul, keluarga berintegrasi, keluarga berdaya serta keluarga peduli dan berbagi," ujar Bupati.
Ditegaskan konsep ini sangat bermanfaat, pada generasi millineal saat ini yang akan menghadapi era digital 4.0. Agar keluarga tetap memiliki ketahanan.
Menurut Bupati, era 4.0 lebih memiliki kerentanan dalam pertahanan keluarga. Karena lanjut Bupati, pemanfaatan teknologi lebih dikedepankan.
"Inilah akhirnya pemanfaatan teknologi membuat aktifitas keluarga cenderung mengalami penurunan interaksi secara langsung antar anggota keluarga," tutur dia.
Meskipun ada kemajuan yang luar biasa di era millenial ini, dituturkan jutaan perempuan dan anak perempuan di Indonesia masih belum dapat menggunakan hak serta kesehatan seksual dan reproduksi.
"Pentingnya pemerintah, sektor swasta, organisasi dan lembaga masyarakat. Untuk bersatu melaksanakan program aksi dan berjanji untuk menghilangkan hambatan yang ada, antara perempuan dan anak dengan kesehatan mereka, hak-hak dan kekuatan merencanakan masa depan mereka," kata Bupati.
Indonesia jelas Atbah, akan menghadapi fenomena besar, dimana proporsi usia produktif dan penduduk muda sangat banyak sampai sekitar tahun 2030. Kondisi bonus demografi ini berdampak pada menurunnya angka ketergantungan dan sangat berdampak positif pada pembangunan ekonomi.
Kondisi bonus demografi lanjutnya menjadi peluang investasi yang efektif, efisien dan berkualitas di bidang kesehatan, pendidikan dan pelatihan terkait dengan permasalahan dan isu-isu kependudukan serta pembangunan keluarga.
Diharapkan oleh Bupati, dengan mengetahui kondisi kependudukan, kaum muda dapat mempersiapkan hidup lebih baik. Dapat memberi makna hidup dalam mengelola keluarga, masyarakat, lingkungan dan dunia.
"Kaum muda dapat berperan membuat dunia yang lebih baik dari generasi sebelumnya, bukan menjadi lebih buruk," tegasnya.