RSUD Pemangkat Tambah Tiga Sarana Kesehatan, Satu Diantaranya Untuk Cuci Darah

Editor: redaksi

Bupati Sambas didampingi Direktur RSUD Pemangkat 

Sambasnews-Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, Senin (26/08) pagi tadi meresmikan penggunaan tiga jenis alat terbaru di RSUD Pemangkat.

Tiga sarana tersebut terdiri dari empat mesin hemodialysis atau untuk cuci darah pasien gagal ginjal, satu unit mesin endoscopy yang berupa tabung kecil dilengkapi cahaya dan kamera untuk memeriksa saluran cerna dan satu unit ct scan.

Atbah mengatakan dirinya sangat mengapresiasi terobosan di RSUD Pemangkat.

"Ini tentu sangat membanggakan kita semua, sangat membantu masyarakat kabupaten sambas,” katanya.

Ia berharap dengan ketersediaan alat-alat ini, membuat masyarakat kabupaten Sambas yang sedang diuji dengan penyakitnya untuk dapat mendapatkan pelayanan di RSUD Pemangkat.

"Adanya alat tersebut di RSUD Pemangkat pasien tidak perlu keluar kota, tidak harus keluar negeri untuk dapat pelayanan itu.”katanya

Atbah pun kemudian menantang agar rumah sakit umum daerah lainnya untuk berlomba-lomba menghadirkan alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Bupati menegaskan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan, dengan menerapkan pola hidup sehat.

"Sebaik-baiknya alat fasilitas kesehatan yang ada, akan lebih baik jika masyarakat sejak sedari dini menerapkan pola hidup sehat. Dulu orangtua kita dikampung sehat-sehat hanya makan pada’ ulam pucuk singkil, sekarang banyak makanan sachetan banyak yang sakit,” katanya

Atbah dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmennya, dalam bidang kesehatan di kabupaten Sambas serta masyarakat tidak mampu yang belum terkafer jaring pengaman sosial terutama di jaminan kesehatannya.

Sementara Direktur RSUD Pemangkat, Dr H. Achmad Hardin SpPD, saat peresmian ketiga alat tersebut, turut menceritakan pengalaman getirnya beberapa tahun silam, ketika seorang pasien dari sebuah kampung terpencil di Kabupaten Sambas dengan penyakit gagal ginjal.

Ketidaktersediaan alat dialysis, iapun memutuskan jika pasien yang berusia muda tersebut untuk dirujuk dirawat di Pontianak.

"Tapi jawabannya kala itu biarlah saya mati dikampung pak dokter, itu yang membuat saya termotivasi agar rumah sakit harus punya alat itu,” kata Achmad Hardin yang mengaku masih sangat terngiang dengan kejadian tersebut.

Hingga kemudian satu tahun terakhir diberikan amanah sebagai Direktur RSUD Pemangkat membuat ia ingin agar cita-cita tersebut dapat terlaksana.

“Mudah-mudahan dengan ketersediaan alat-alat ini, bisa membantu masyarakat kabupaten Sambas. Ini adalah prestasi kita bersama, tidak hanya prestasi RSUD Pemangkat. Tetapi juga prestasi pak bupati kabupaten Sambas dalam mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ,” jelas Hardin. (Gindra)

Share:
Komentar

Berita Terkini