Sambasnews.com (SAMBAS)- Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS)
Sambas, Kamis menggelar Wisuda 314 mahasiswa ke -8. Rektor IAIS Sambas, Dr
Jamiat A. Kadol, M.Si., MH mengatakan sebagian besar Mahasiswanya lulus dengan
predikat cumlaude. Dengan diwisudanya ke 314 mahasiswa IAIS Sambas tersebut, apalagai
dengan predikat cumlaude ia merasa sangat bersyukur.
"Alhamdulillah, kita sudah melaksanakan wisuda yang
kedelapan. Tadi sebanyak 314 mahasiswa IAIS Sambas yang di wisuda, dan kami
sangat bangga karena ada 110 lulusan yang berpredikat cumlaude," ujarnya,
Kamis.
Dikemukakan Rektor IAIS, jika itu merupakan sebuah prestasi
yang luar biasa. Dan bisa menjadi modal bagi mahasiswa dan mahasiswinya untuk
menatap dunia kerja.
"Ini sebuah prestasi yang luar biasa, dan prestasi ini
bisa menjadi modal dasar bagi mereka untuk masuk dunia kerja. Tapi tentu harus
mampu bersaing," ungkapnya.
Kedepan kata Jamiat, Mahasiswa yang hari ini diwisuda dan
menjadi alumni harus mampu menjaga nama baik almamater.
Tidak hanya itu, wisudawan juga harus bisa mengamalkan
ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.
"Ketika sudah lulus, dan masuk dunia kerja, mereka
harus sadar bahwa mereka adalah lulusan perguruan tinggi keagamaan yang selalu
menjunjung tinggi kejujuran, menghormati dan menghargai orang tua. Maka
nilai-nilai itu jangan dilupakan, dan dibawa kemana-mana. Dengan begitu mereka
dapat di percaya dan menjadi contoh bagi masyarakat di sekitarnya," harap
Rektor
Sementara salah satu wisudawati yang berhasil meraih
predikat cumlaude mengatakan, jika apa yang telah ia dapatkan merupakan buah
dari kerja keras selama kuliah di IAIS.
Saurina, Lulusan Terbaik Institut Agama Islam Sultan
Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas, Saurina, mengatakan dirinya mampu
menyelesaikan pendidikan Strata-1 (S1) dengan predikat terbaik.
Mahasiswi dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) berhasil mengukir prestasi dengan Indeks
Prestasi Komulatif (IPK) yang nyaris sempurna. Yaitu, 3,93 dengan masa studi 3
tahun dan 10 bulan.
"Iya benar, saya Saurina lulus dengan IPK 3,93, dan
dengan masa studi 3 tahun 10 bulan," ujarnya, Kamis setelah pelaksanaan
wisuda.
Kunci dari keberhasilannya menyelesaikan kuliah tepat waktu dikatakan
terletak di menajemen waktu yang ia miliki.
Mahasiswi asal Desa Jelutung, Kecamatan Pemangkat itu
menyebutkan, meski berkuliah, ia juga aktif di beberapa organisasi ekstra dan
intra kampus.
Seperti di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan juga di
Organisasi Mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
"Selama menjalani kuliah saya melakukan berbagai
aktivitas, tapi juga ikut Organisasi. Tapi intinya mendahulukan kuliah dan
dakwah, karena saya aktif di LDK dan KAMMI," sebut Saurina.