Petani Keluhkan Sulit Dapatkan Pupuk Subsidi

Editor: redaksi


Tanaman padi milik petani di Desa Sungai Kelambu
Sambasnews.com (TEBAS)- Sejumlah petani di Kabupaten Sambas kesulitan mendapatkan pupuk subsidi untuk memupuk tanaman padi mereka, kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. 

Seperti diungkapkan oleh Arjuan, petani di desa Segedong yang sudah sejak sebulan terakhir kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Ia mengatakan tanaman padi yang ia tanam perkembanganya kurang maksimal akibat tidak dipupuk.

"Tanaman padi kami saat ini memasuki masa pemupukan, dan kami para petani biasanya memang mengandalkan pupuk bersubsidi karena memang harganya yang jauh lebih murah," ujar Arjuan, Minggu.

Dikemukakan oleh Arjuan, kesulitan mendapatkan pupuk subsidi tersebut sangat berdampak terhadap tanaman padi. Kelangkaan pupuk subsidi menurutnya bisa mengakibatkan petani kurang mendapat hasil bahkan hingga mengalami gagal panen. Sementara pupuk yang tersedia di pasaran saat ini hanya sebatas pupuk nonsubsidi, yang dijual dengan harga lebih mahal, bahkan harganya dua kali lipat dibanding pupuk bersubsidi.

"Pupuk ini digunakan untuk tanaman padi, kita semua sangat bergantung dengan pupuk bersubsidi. Daya beli petani tentu tidak sanggup untuk mendapatkan pupuk non subsidi. Dengan ketiadaan pupuk, maka program pertanian apapun juga akan gagal total,"tegasnya.

Disebutkan oleh Arjuan harga pupuk bersubsidi Rp 100 ribu perkarung, sementara harga pupuk nonsubsidi yang sama jenisnya dengan pupuk bersubsidi mencapai Rp 285 ribu perkarung.

"Bagaimana kami mau beralih menggunakan pupuk nonsubsidi dengan harga seperti itu, akan menambah beban kami para petani. Belum lagi sarana produksi lainya seperti racun rumput, racun serangga. Tentu hasilnya tidak sebanding dengan biaya produksi   yang kami keluarkan," katanya.

Petani lainnya, Herman juga mengeluhkan hal yang sama terkait kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Dirinya khawatir tidak bisa panen padi dengan maksimal pada musim kali ini akibat kelangkaan pupuk bersubsidi.

"Ancamannya tentu bisa gagal panen, hal tersebut sangat mengkhawatirkan, terlebih dari hasil bertani lah kami menyekolahkan anak-anak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,"jelasnya.

Dia berharap agar pupuk bersubsidi segera hadir di Kabupaten Sambas, sehingga tanaman padi dan lainnya milik petani tidak terancam gagal panen.

“Kami para petani sudah berkeliling mencari pupuk bersubsidi, namun informasi yang kami dapat kuota untuk kabupaten Sambas tahun ini sudah habis. Tentu ini membuat kami risau, dari penjelasan PPL juga kami dapatkan kuota tersebut sudah habis. Untuk itu mohon ada upaya dari pemerintah kabupaten Sambas, untuk membantu mengatasi masalah yang kami hadapi,” harap Herman. (Gindra)

Share:
Komentar

Berita Terkini