Lakukan Evaluasi Penerapan KLB Sambas, Bupati Ingatkan Masyarakat Ikuti Protokol Kesehatan

Editor: Redaksi

Atbah Romin Suhaili


Sambasnews.com (SAMBAS)- Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan setelah kurang lebih satu bulan penerapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Sambas. Pihaknya sudah melakukan serangkaian evaluasi terkait dengan penerapan KLB di Kabupaten Sambas.

Bupati mengatakan, pada saat di tetapkannya KLB oleh Pemkab Sambas beberapa waktu lalu Sambas masih dalam kondisi terkategori zona hijau.

"Dengan KLB kita tetap dalam posisi waspada. Dan pada waktu itu ketika kita menetapkan KLB kita di zona hijau, dan sekarang kita di zona kuning. Karenanya tentu kita semakin waspada," ujar Bupati.

Dijelaskan oleh Bupati, saat ini Pemkab Sambas berkewajiban untuk menjaga agar Sambas tetap dalam keadaan aman dan nyaman.

Karenanya, mereka terus menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan mengikuti standar protokol Kesehatan.

"Karena kita semua berkewajiban menjaga wilayah kita, dan mudah-mudahan bisa kembali di zona hijau. Karenanya kita berkewajiban sama-sama menjaga," katanya.

Untuk itu lanjutnya seluruh masyarakat harus ekstra hati-hati, dan ekstra ketat.

"Kita juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi sebagai langkah nyata dari tim gugus tugas," sebut Bupati.

Bupati menyebutkan, saat ini banyak hal yang menyebabkan Sambas masuk ke zona kuning. Salah satunya kata dia adalah fenomena arus mudik yang dihadapi saat menjelang Ramadhan menjadi satu diantara penyebabnya. 

"Apalagi di bulan Ramadhan dan datangnya lebaran. Arus mudik dari luar negeri berdatangan dan dari mana-mana termasuk dari zona merah. Untuk itu, kita harus semakin waspada dan hati-hati. Itu sebabnya edukasi terus kita lakukan, untuk meminimalisir dampak dari pada Covid-19," kata Bupati.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sambas, dr Fattah Mariyunani mengatakan sejak di tetapkannya Pandemi wabah covid-19 di seluruh dunia.

Menyusul di tetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten Sambas, pihaknya terus melaksanakan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Sambas.

"Sampai kemarin sudah kita evaluasi. Dan Alhamdulillah kita masih di zona kuning hijau, karena yang positif sudah tidak ada lagi," ujar Fattah Maryunani.

Tapi lanjut Fattah, masalahnya daerah Singkawang positifnya menambah, demikian juga yang datang dari kuching juga masih bertambah.

"Jadi KLB belum kita stop, justru kita antisipasi jangan sampai kita masuk zona merah," kata Kadis.

Fattah menjelaskan, saat ini yang masih rawan adalah orang-orang yang datang dan masuk ke Kabupaten Sambas. Oleh karenanya, mereka akan terus memonitor keluar masuknya orang ke Kabupaten Sambas.

Salah satunya adalah PMI Sambas yang baru pulang dari Kuching Malaysia, dan masuk melalui PLBN Aruk.

"Yang pertama rawan itu yang pastinya masih PMI yang masuk kurang lebih 200 orang tiap hari, dan itu hampir sebagian besar notifikasi batuk pilek demam," katanya.

Kemudian yang kedua antisipasi anak-anak atau mereka yang baru datang dari luar daerah seperti pondok pesantren yang baru pulang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Yang berdatangan ini, khususnya anak-anak yang dari jawa ini, dan dari Magelang ini yang harus kita hati-hati," tuturnya.

Dengan di tetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Sambas jelas Fattah, bisa saja nantinya kepulangan Pekerja Migran Indonesia, yang merupakan warga Sambas dari Malaysia, akan secara otomatis menambah jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sambas.

Karenanya, mereka sangat mewaspadai hal tersebut, karena mengingat akan segera memasuki musim arus balik lebaran

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini pihaknya di Dinas Kesehatan melalui Puskesmas-puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Sambas juga terus melakukan monitoring terhadap ODP yang ada di Kabupaten Sambas.

"Pengawasan ODP di wilayah masing-masing puskesmas InshaAllah masih bisa tertangani, ini dibantu oleh gugus tugas yang ada di kecamatan," ucap Fattah.
Share:
Komentar

Berita Terkini