Sambasnews.com (SAMBAS)-Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi mengatakan untuk mendukung sektor pertanian di Kabupaten Sambas, Sambas perlu memiliki pasar induk sebagai sektor hilir yang bisa menjadi sentral jual beli. Selama ini sebut Wabup, petani di Sambas menjual hasil pertanian ke Singkawang dan Pontianak.
“Seharusnya, jika kita punya pasar induk. Hasil pertanian kita bisa ditampung dan dijual dengan harga yang menjanjikan. Manfaat lainnya, kita bisa menentukan harga sendiri. Selama ini, petani kita melarikan hasilnya ke Singkawang dan Pontianak lalu nanti tukang sayur datang lagi ke sini dijual kembali ke kita, kan lucu,” ujar Fahrur Rofi, Sabtu.
Wabup mengatakan, pasar induk sebagai sektor hilir bagi komoditi unggulan pertanian nantinya akan dibuat di Kecamatan Tebas. Di sana, hasil pertanian dengan skala besar bisa diperdagangkan. Rencana itu juga selaras dengan program pemerintah yang membangun Jembatan Sungai Sambas Besar.
“Ke depannya harapan kita komoditi unggulan di Kabupaten Sambas ini bisa kita pasarkan sendiri, agar bisa kita kontrol. Sehingga dampaknya kepada petani pasti lebih bagus, mulai dari harga dan sebagainya,” terang Wabup.
Fahrur Rofi mengatakan, Tebas sangat cocok dijadikan lokasi pasar induk. Secara geografis, Tebas berada di tengah dalam wilayah kabupaten Sambas. Apalagi nanti Jembatan Sungai Sambas Besar sudah rampung, maka akses dari Jawai akan lebih mudah, dari Sambas dan Selakau termasuk Pemangkat juga bisa masuk.
“Membangun dan membina pertanian harus komprehensif dari sektor hulu sampai sektor hilir," kata Fahrur Rofi.
"Di sektor hulu, yang harus kita benahi itu seperti petani, dan alat-alat pertaniannya, pupuk, lahan dan sebagainya. Sehingga kuantitas dari komoditi itu bisa berlimpah dan berkelanjutan,” papar Wakil Bupati.