Prosesar dan KB Gratis di Desa Pusaka, Wakil Ketua DPRD Ajak Dukung KB

Editor: Redaksi

 

Kades Pusaka saat menyerahkan kayu dari Sapang kepada Wakil Ketua DPRD Ferdinan Syolihin disaksikan oleh Bupati Sambas H Satono di GOR desa Pusaka


Sambasnews.com (SAMBAS)-Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas, Ferdinan Syolihin, memberikan apresiasi terhadap layanan Prosesar dan KB Gratis yang menyasar desa Pusaka kecamatan Tebas. 

Kegiatan dengan Tema "Ayo Ikut KB" diharapkan oleh Wakil Ketua I DPRD ini,  dapat meningkatkan ketahanan keluarga dalam mewujudkan keluarga berkualitas menuju Sambas berkemajuan.

"Mari kita Dukung program Bangga Kencana, harus ada strategi yang diterapkan, yaitu mempertahankan capaian dengan penguatan pembinaan peserta KB aktif melalui kelompok kegiatan," ujar Ferdinan.

"Serta penguatan pembangunan keluarga, meningkatkan jangkauan atau akses terhadap informasi, konseling kesehatan reproduksi dan pelayanan KB," lanjutnya. 

Legislator PDIP ini juga mengharapkan masyarakat mendukung pelaksanaan KB untuk kesejahteraan keluarga.

"Kita harap, masyarakat luas dapat mendukung kegiatan KB," ucap Ferdinan Syolihin. 

Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Sambas, U Hendi Wijaya SKM MPH, mengatakan gelaran layanan Program Sehat Satono Rofi Prosesar dan pelayanan KB gratis menyasar Desa Pusaka Kecamatan Tebas merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang, melalui pelayanan keluarga berencana. 

"Pelayanan KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi, termasuk penanganan efek samping dan komplikasi," jelas dia. 

Tujuan penting dilaksanakannya program Keluarga Berencana terang Kadis P3AP2KB, diantaranya membentuk keluarga kecil sejahtera, sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga dan mencegah terjadinya pernikahan di usia dini. 

"Tujuan lain dari program keluarga berencana yakni Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua, atau akibat penyakit sistem reproduksi dan menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia," papar Hendi.

Share:
Komentar

Berita Terkini