Jaga Persatuan, Pemuda di Sintang Deklarasi Dewan Pemuda Lintas Etnis

Editor: Redaksi

 

Pemuda Sintang yang tergabung dalam Dewan Pemuda Lintas Etni (DPLE) kabupaten Sintang.

Sambasnews.com (SINTANG)-Dalam upaya menjaga keharmonisan masyarakat antar etnis di kabupaten Sintang, pemuda dari berbagai etnis di Kabupaten Sintang mendeklarasikan Dewan Pemuda Lintas Etnis (DPLE). 

Dedy Suripto, satu diantara deklarator DPLE yang berasal dari Laskar Komando Ormas DPD Sebayu mengatakan saat ini forum tersebut telah menghimpun 10 etnis yang ada di Sintang. 

"Kedepan akan merangkul pemuda-pemuda dari etnis lain yang belum tergabung untuk bergabung ke DPLE," ujarnya. 

Dikemukakan  dalam waktu dekat, DPLE akan mengadakan kegiatan bersama untuk mempererat jalinan kekerabatan antar pemuda etnis. 

"Sebelumnya kami telah melakukan komunikasi dengan ketua-ketua pemuda etnis Sintang. Saat ini sudah tergabung 10 etnis, yakni Dayak, Melayu, Tionghoa, Jawa, Bugis, Sunda, Ambon, Batak, Minang, dan Madura. Ke depan, ormas pemuda yang lain akan kita rangkul dan membuat program bersama pada 28 Oktober nanti berupa kegiatan festival budaya, dialog kebangsaan, dan kegiatan sosial lainnya. Itu sebagai langkah awal untuk merekatkan seluruh ormas pemuda etnis yang ada di Sintang sehingga lebih harmonis," jelas Dedy Suripto. 

Sementara Majelis Tinggi DPP DPLE Kalbar, Guntur Perdana menyebut, Sintang merupakan kabupaten pertama yang mendeklarasikan DPLE. "Terbentuknya DPLE ini diharapkan dapat menginspirasi daerah-daerah lain untuk turut membentuk forum yang sama," ujar Guntur Perdana. 

Guntur juga berharap setelah resmi terbentuk, DPLE diharapkan mampu berperan dalam mewujudkan masyarakat Sintang yang toleran dan menghargai perbedaan. 

"DPLE di Sintang juga diharapkan dapat menjadi peredam konflik, terutama yang berpotensi merusak kerukunan antar etnis. Sintang merupakan daerah pertama yang dibentuk wadah DPLE sehingga kami berharap Sintang ini menjadi contoh untuk daerah lainnya," kata Guntur. 

"Dan organisasi ini adalah mitra pemerintah daerah dan TNI/Polri dalam menciptakan dan merawat keharmonisasian antar etnis. Jadi, ke depannya, segala konflik, keributan ataupun miskomunikasi antar etnis dapat diredam dan diselesaikan dengan bijaksana dalam wadah organisasi DPLE sehingga tidak perlu penyelesaian secara hukum. Terkecuali, konflik yang sangat berat yang sampai adanya korban meninggal dan itu memang harus melalui proses hukum di kepolisian," sambung Guntur. 

Bupati Sintang Jarot Winarno mengapresiasi pembentukan Dewan Pemuda Lintas Etnis. Ia pun meyakini anak-anak muda yang tergabung di DPLE bisa berkontribusi membangun peradaban Sintang melalui keberagaman etnis. 

"Saat ini tidak hanya dua etnis yang ada di Sintang melainkan ada Jawa, Bugis, Minang, Madura, NTT, Tionghoa, Sunda, Batak dan lainnya yang semuanya adalah saudara kita sebangsa setanah air dan harus saling menghormati. Untuk merawat keberagaman etnis tersebut, saat ini telah lahir dan  terbentuknya Dewan Pemuda Lintas Etnis yang sangat saya apresisasi karena mempunyai tujuan yang cukup baik. Regenerasi bangsa ini terletak di pemudanya. Jika pemudanya peduli dengan sejarah dan budaya, maka bangsa ini akan maju dan berkembang. Gerakan pemuda lintas etnis seperti ini harus kita dukung bersama. Harus diarahkan dan dibimbing dengan baik agar dapat mengambil perannya dalam memajukan Sintang, Kalbar umumnya," tutup Jarot.

Share:
Komentar

Berita Terkini