![]() |
Proses penanaman telur penyu di sarang semi alami dalam wilayah Kelompok Wahana Bahari Paloh Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. |
Sambas - Ketua Kelompok Wahana Bahari Paloh Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, Zulpian mengatakan, penanganan telur penyu hasil temuan PSDKP yang telah dibawa ke lokasi konservasi Wahana Bahari Paloh dilakukan secara standar operasional yang sesuai.
"Dalam kegiatan penanaman telur penyu di sarang semi alami, salah satunya menggunakan sarung tangan karet sehingga telur penyu tersebut tidak langsung menyentuh bagian kulit tangan," ujar Zulpian, Jum'at (20/6/2025).
Kemudian katanya, dilakukan penyortiran terhadap telur penyu yang pecah sehingga telur penyu yang masih utuh tidak terkontaminasi oleh telur penyu yang pecah tersebut.
"Dengan harapan tidak mengganggu tingkat keberhasilan daya tetas telur penyu yang utuh," katanya.
"Walaupun tingkat keberhasilannya kecil, kami sebagai kelompok masyarakat Wahana Bahari Paloh memantau perkembangan tingkat keberhasilan menetas selama 40 hari hingga 60 hari kedepan. Apakah telur penyu tersebut berhasil menetas 100 persen, 50 persen, atau 0 persen, akan diketahui setelah 60 hari," katanya.
Menurut Zulpian, keterlibatan dalam proses pengamanan telur penyu hingga tiba di kelompok Wahana Bahari Paloh Kecamatan Paloh dilakukan oleh pihak PSDKP Pontianak, pihak Karantina aruk.
"Dan kelompok masyarakat Wahana Bahari paloh sebagai penerima dan bertanggung jawab dalam pemantauan tingkat keberhasilan penetasan telur-telur penyu tersebut," katanya.